SOLOPOS.COM - Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini. (Antara/Sutarmi)
Solopos.com, KULONPROGO — AKBP Muharomah Fajarini dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Kulonprogo seusai peristiwa viral penutupan patung Bunda Maria di rumah doa Sasana Adhi Rasa, Kalurahan Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pencopotan AKBP Fajarini itu terkonfirmasi oleh Kasu Humas Polres Kulonprogo, Iptu Triatmi Noviartuti, Rabu (29/3/2023).
Sebelum dicopot dari jabatannya, AKBP Muharomah Fajarini menjabat sebagai Kapolres Kulonprogo sejak Agutsus 2021. Dia menggantikan AKBP Tartono yang telah memimpin Polres Kulonprogo selama dua tahun.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Kulonprogo, AKBP Fajarini menjabat sebagai Kasubdit Binsatpam/Polsus Dit Binmas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dikutip dari polri.go.id, Muharomah Fajarini merupakan Polwan pertama yang menduduki jabatan sebagai Kapolres Kulonprogo. Dia merupakan sosok yang tangguh dan memiliki sejumlah prestasi.
Fajarini merupakan satu dari banyaknya polisi wanita yang berhasil dan dianggap mampu memegang kepemimpinan di institusi kepolisian.
Alasan Mutasi
Polda DIY akhirnya buka suara terkait pencopotan AKBP Muharomah Fajarini sebagai Kapolres Kulonprogo. Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena SW menegaskan mutasi Kapolres Kulonprogo adalah hal yang wajar sebagai bentuk penyegaran manajemen kepolisian dalam memberikan layanan.
Verena menyatakan Fajarini kini dipindahtugaskan sebagai perwira menengah di Polda DIY. Sedangkan penggantinya yang akan menjabat Kapolres Kulonprogo adalah AKBP Nunuk Setiyowati.
“Kan juga tidak mungkin selamanya di Polres Kulonprogo sebagai Kapolres terus, tentunya rotasi ini hal yang wajar di institusi Polri,” kata Verena, Kamis (30/3/2023).
Verena menjelaskan AKBP Muharomah Fajarini sebelum menjabat Kapolres Kulon Progo juga bertugas di Polda DIY. “Pegganti Kapolres Kulonprogo sekarang AKBP Nunuk Setiyowati sebelumnya bertugas di Polda Jateng,” katanya.