SOLOPOS.COM - Petugas kebersihan menyiapkan kasur tambahan untuk warga eks Gafatar di Youth Centre, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (26/01/2016). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Karantina anggota Gafatar dilakukan di Youth Center Sleman oleh 25 penyuluh

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Kemenag DIY Masruddin menerangkan, ada 25 penyuluh yang disiapkan setiap hari untuk mendampingi dan memberikan bimbingan kepada eks Gafatar di Gedung Youth Center.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pembinaan diberikan per kelompok. Ada tiga kelas berbeda yang disediakan. Pendampingan dilakukan secara intensif, setiap usai shalat Dzuhur, Isya dan Subuh.

“Anak-anak akan diberi pembinaan juga, tetapi tidak digabung dengan orang-orang dewasa. Laki-laki sendiri, wanitanya sendiri,” tutur Masruddin, Sabtu (30/1/2016).

Diakuinya, tidak semua eks Gafatar beragama Islam sehingga Kemenag juga menyiapkan pendampingan sesuai dengan keyakinan masing-masing anggota. Setelah eks Gafatar mendapat pembinaan di Youth Center, pendampingan juga diberikan saat mereka diserahkan ke masing-masing kabupaten.

“Namanya pembinaan lanjutan. Ini program berkesinambungan yang dilakukan pemerintah dan diterima oleh warga eks Gafatar,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya