KARNAVAL PEMBANGUNAN : Desa Karangrejek Raih Gelar Juara Umum

Karnaval pembangunan Kecamatan wonosari yang digelar beberapa waktu lalu.

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, menjadi juara satu dalam Karnaval Pembangunan HUT ke-68 Kemerdekaan RI yang digelar beberapa waktu lalu. Dalam acara itu, Desa Karangrejek menampilkan ritual tingkeban.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Kepala Desa Karangrejek, Kasdi Siswo Pranoto, mengaku bangga dengan penghargaan yang diraih warganya. Dalam karnaval itu, Karangrejek mengirimkan 2.000 warganya.

Selain budaya tingkeban, budaya yang diusung Karangrejek adalah upacara mantenan, upacara ngawu-awu atau ritual pertanian. “Budaya yang kami usung dalam karnaval ini masih hidup di tengah masyarakat Karangrejek,” ucap dia saat dihubungi Harian Jogja.com, Senin (26/8/2013).

Sementara juara dua adalah Desa Kepek, kemudian Desa Karangtengah, Desa Gari,  Desa Siraman, menjadi juara tiga sampai lima.

Menurut Kasi Promosi dan Pemasaran Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Gunungkidul, Dwijo Winarto, acara karnaval pembangunan diikuti lebih dari 25.000 peserta. Masing-masing desa mengirimkan 2.000 hingga 5.000 warga.

“Kami tak menyangka pesertanya begitu banyak. Padahal saat rapat panitia, setiap desa hanya menyiapkan ratusan warganya,” ucap dia saat ditemui di kantornya.

Menurut Dwijo, ketentuan karnaval yang harus ditampilkan setiap perwakilan adalah bersubjek seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal.

Dwijo juga menyatakan, Desa Baleharjo yang sebelumnya diberitakan tak mengikuti karnaval, tetap unjuk kebolehan, meski tak maksimal seperti desa lain.

Kepala Desa Baleharjo, Agus Setiawan, mengatakan kontingen desanya tidak bisa ikut secara maksimal karena berbarengan dengan acara bersih desa atau rasulan.  “Kami sudah izin dalam rapat sebelum karnaval bahwa Baleharjo tetap ikut namun kurang maksimal,” kata dia.