SOLOPOS.COM - Produk karya para mahasiswa (IST)

Produk karya para mahasiswa (IST)

Lahan kosong yang luas di daerah Gunung Kidul sangat cocok ditanami palawija dan tanaman rimpang jenis jamu-jamuan, seperti jahe, kencur, kunir, dan laos. Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan minuman instan.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Salah satu desa yang telah mulai memanfaatkan lahan kosong adalah Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul. Desa Nglanggeran merupakan desa yang subur karena merupakan bekas gunung berapi.

Masyarakat menanami berbagai macam rimpang di sela-sela rumah mereka, selain di kebun-kebun luas yang hanya ditanami pohon jati. Sampai saat ini, masyarakat hanya menjual hasil perkebunan secara langsung kepada tengkulak sehingga memperoleh sedikit keuntungan.

Untuk lebih memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, mahasiswa FMIPA UNY yaitu Eko Budianto, Meita Wulan Sari, Arif Yoga Pratama, Danar, Laela Mukaromah. memberikan pelatihan pembuatan aneka minuman instan berbahan baku rimpang. Kelompok mahasiswa menamai kegiatan pelatihan dengan sebutan Aneka Minuman Instan Sehat dari Desa Nglanggeran (Amis Daderan).

Kegiatan utamanya, yaitu pelatihan membuat bumbu powder dan jamu instan dari berbagai jenis rimpang bagi anggota karang taruna dan ibu-ibu PKK di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul.

Eko mengatakan, saat ini masyarakat menginginkan segalanya serba instan, termasuk minuman menyegarkan dan menyehatkan seperti minuman jahe wangi, beras kencur, dan kunir asem. Ini merupakan sebuah peluang besar bagi masyarakat desa Nglanggeran untuk mulai mandiri mengelola hasil perkebunan rimpang yang saat ini telah mulai berjalan.

“Selain digunakan sebagai minuman, jahe, kencur, kunir dapat diolah menjadi bumbu berupa powder (bubuk) sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakannya tanpa harus mengupas, mememarkan, dan kemudian baru digunakan. Dalam bentuk bumbu powder, konsumen tinggal menuangkannya ke dalam masakan,” lanjut dia.

Anggota tim lain, Meita, mengatakan, melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini, diharapkan masyarakat memiliki minat, kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan dan menghasilkan produk bumbu bubuk dan jamu instan yang bernilai jual tinggi.

Harapan lebih jauh lagi, kegiatan ini mampu menjadi ciri khas masyarakat Desa Nglanggeran. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke gunung api purba Nglanggeran.

Produksi bumbu powder dan jamu instan sangat menjanjikan, karena setiap orang pasti membutuhkan bumbu powder untuk memasak dan jamu instan sebagai minuman kesehatan setiap orang.

Masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk bisnis produksi bumbu powder dan jamu instan sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Nglanggeran, bumbu powder dan jamu instan akan menjadi oleh-oleh khas dari desa wisata ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya