SOLOPOS.COM - KREATIF—Central Prosessing Unit TV Satelit (CPU-TVsat) karya Brilian Prasetyo dan Rizky Edy Juwanto mampu menyajikan gambar bening channel televisi dunia (JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

KREATIF—Central Prosessing Unit TV Satelit (CPU-TVsat) karya Brilian Prasetyo dan Rizky Edy Juwanto mampu menyajikan gambar bening channel televisi dunia (JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

SLEMAN—Melalui inovasi penggunaan Central Prosessing Unit TV Satelit (CPU-TVsat), masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan dana setiap bulan untuk menyaksikan siaran televisi dunia.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Dua mahasiswa Teknik Elektronika FT UNY, Brilian Prasetyo dan Rizky Edy Juwanto berusaha menjawab kebutuhan zaman dengan menciptakan teknologi canggih pada televisi digital tanpa memerlukan sistem berbayar atau berlangganan. Dengan CPU-TVsat, masyarakat mampu menerima siaran televisi dari luar negeri dengan kualitas gambar yang bening.

“Kami memberikan beberapa kreatifitas tambahan antena TV satelit seperti pemasangan 5 LNB, Aktuator ganda, dan memori penyimpan posisi,” jelas Rizky dalam rilis yang diterima Harian Jogja beberapa waktu lalu.

Antena CPU-TVsat ini, mampu menerima 21 satelit di wilayah Asia serta mendapatkan lebih dari 500 siaran televisi. Sedangkan keunggulan dari pemasangan lima LNB adalah antena yang mengarah pada satu posisi dapat mengakses lima satelit sekaligus.

Sementara, keunggulan aktuator ganda adalah mempermudah penyetelan antena. Dengan alat ini, pengguna cukup menggunakan remote control berupa stick Playstation untuk menggerakkan antena parabola dari jarak jauh.

Apabila antena bergeser sendiri karena ganguan cuaca seperti hujan deras atau angin kencang, antena akan otomatis kembali ke arah semula. Pasalnya, sistem ini sudah dilengkapi memori penyimpan posisi.

Brilian menambahkan CPU-TVsat yang dibuat memiliki beberapa fitur seperti menampilkan video AV, S-Video, VGA dan HDMI (High Definition Media Image).

“Siaran televisi dapat disaksikan melalui laptop atau komputer dengan sistem Windows sehingga ketika menonton TV dapat di-minimaze dan dapat pula ditonton sambil membuka program komputer lainnya,” urai dia.

Fitur audio juga dilengkapi sistem mono L, mono R, dan Stereo yang dapat didengar melalui mini earphone. Di samping itu, CPU-TVsat mampu melakukan perekaman dengan kulitas gambar yang tinggi pada durasi lebih dari lima jam, imbuhnya.

“CPU-TVsat sudah kami rancang agar compatible dengan format-format video pada televisi negara lain,” ungkap Rizki.

Alat yang dirakit selama empat bulan ini mendapat bantuan Hibah Program Kreativitas dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) DIKTI. Melalui ilmu yang dipelajari selama kuliah, keduanya berharap dapat mengembangkan diri sehingga bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya