Jogja
Senin, 3 November 2014 - 21:40 WIB

Kasihan, Tak Biasanya Wilayah di Bantul Ini Alami Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dusun Duren Sawit, Desa Banjaroyo, Kalibawang menerima dropping air bersih, Sabtu (30/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N/S)

Harianjogja.com, BANTUL- Kecamatan Kasihan di Kabupaten Bantul tahun ini mengalami kekeringan yang lebih parah dari tahun sebelumnya.

Dodo, 51, petugas lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan kekeringan semakin parah. Biasanya, wilayah Kasihan tidak menjadi priroritas droping air bersih lantaran korban bencana kekeringan tidak sebanyak daerah lain.

Advertisement

“Sekarang ini Kasihan juga parah, semakin banyak yang mengalami krisis air,” paparnya, Senin (3/11/2014).

Pada Senin (3/11/2014) siang, BPBD menyalurkan lima tangki air ke wilayah Dusun Donotirto Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan.

“Ini sudah bantuan air yang ke tiga,” ungkap Ketua RT 9, Wagiman.

Advertisement

Di RT 9, tercatat sebanyak 54 KK yang mengalami kekeringan. Di RT ini hanya ada satu sumur yang sekarang masih berfungsi. Puluhan warga setiap hari harus mengantre menimba air bersih di sumur tersebut. “Itu pun airnya sudah kering. Warga harus jalan satu kilo meter untuk mengangkut air dari sumur,” imbuhnya.

Selain di Bangunjiwo, sejumlah desa yang kini dilanda kekeringan antara lain Desa Selopamioro (Imogiri), Triharjo (Pandak), Srimartani dan Srimulyo (Piyungan) serta Desa Mangunan, Temuwuh (Dlingo).

Setiap hari, BPBD menyalurkan air bersih sebanyak empat hingga enam tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter ke lokasi kekeringan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif