Jogja
Kamis, 25 Februari 2016 - 11:07 WIB

KASUS DB KULONPROGO : Tekan Polulasi Nyamuk, PSN Lebih Efektif daripada Pengasapan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Kasus DB Kulonprogo diantisipasi salah satunya dengan mengajak warga memberantas sarang nyamuk

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo mengimbau masyarakat melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak di lingkungan masing-masing.

Advertisement

Kegiatan tersebut juga hendaknya dilakukan secara rutin dan berkala agar lebih efektif mengurangi populasi nyamuk aedes aegypty.

Kepala Dinkes Kulonprogo, Bambang Haryatno mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai ancaman penyebaran penyakit demam berdarah degue (DBD) yang biasanya meningkat pada awal tahun. Terlebih karena puncak siklus enam tahunan yang diperkirakan terjadi pada 2016 ini.

“Awal bulan ini, tercatat 23 kejadian DBD dengan satu korban meninggal dunia,” ungkap Bambang, Rabu (24/2/2016).

Advertisement

Bambang memaparkan, upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD juga ditempuh melalui pengasapan atau fogging sebanyak 15 kali tahun ini. Beberapa diantaranya sudah dilakukan di sejumlah wilayah.

Meski demikian, masyarakat harus memahami jika fogging hanya mampu memutus mata rantai penularan penyakit DBD secara sementara.

“Cara paling efektif untuk menekan populasi nyamuk aedes aegypty tetaplah PSN serentak,” ucap dia.

Advertisement

Bambang menambahkan, pola peningkatan kasus DBD di Kulonprogo memang cenderung berbeda dibanding daerah lain. Hal itu didapat setelah tim mencermati data jumlah kejadian DBD sejak 1998 lalu. “Siklusnya bukan lima tapi enam tahunan,” kata Bambang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif