Jogja
Rabu, 16 Maret 2016 - 13:20 WIB

KASUS DBD GUNUNGKIDUL : Seorang Warga Meninggal karena DBD

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Iluistrasi perawatan pasien DBD. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Kasus DBD di Gunungkidul menyebabkan satu orang warga meninggal dunia

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Perkembangbiakan nyamuk Aides Aigepty yang semakin tak terbendung saat musim penghujan mengakibatkan penyakit DBD terus meluas hingga ke beberapa daerah.

Advertisement

Kasus merebaknya DBD dengan terjangkitnya tiga warga di Dusun Banyubening I , Bejiharjo, Karangmojo, menggerakkan pemerintah kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan menindaklanjuti dengan melakukan fogging di seluruh rumah warga Banyubening.

Fogging dilakukan tak hanya di dalam rumah saja, namun juga di pekarangan dan sudut-sudut lingkungan rumah yang menjadi tempat nyamuk bersembunyi.

Advertisement

Fogging dilakukan tak hanya di dalam rumah saja, namun juga di pekarangan dan sudut-sudut lingkungan rumah yang menjadi tempat nyamuk bersembunyi.

Tindakan fogging menjadi kelegaan bagi warga Dusun Banyubening I karena sebelumnya, kasus tetangga mereka yang terjangkit DBD menyebabkan kekhawatiran akan merembet di lingkungan rumah. Pasalnya tiga warga tersebut pun tinggal di tempat tinggal yang cukup berdekatan.

Salah seorang warga, Sukamti, merasa tindakan dari Petugas Dinas Kesehatan sudah cukup melegakan warga, khususnya dirinya. Ia berharap dengan fogging di wilayahnya tersebut tidak ada lagi warga yang terjangkit DBD.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Agus Prihastoro membenarkan tindak fogging di pemukiman warga sebagai tindakan nyata untuk mencegah kembalinya jatuh korban DBD di Gunungkidul.

Sampai saat ini jumlah warga yang terserang DBD semakin bertambah. Pada Januari sebanyak 131 kasus, Kemudian jumlahnya meningkat pada Februari lalu, yakni 134 kasus, sedangkan pada Maret sudah 17 kasus.

“Sampai saat ini totalnya 282 kasus dengan 1 orang yang meninggal dunia, karena telambat menangani,” kata dia.

Advertisement

Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tatap waspada kepada serangan nyamuk Aides Aigepty , salah satunya dengan selalu menjaga kebersihan. Musim penghujan yang masih terus datang menjadi kesempatan bagi nyamuk aides aigepty untuk berkembang biak dengan pesat.

Masyarakat juga perlu menggiatkan program 3M (Mengubur, Menguras, Menutup) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu pihaknya juga masih melakukan kegiatan fogging yang menyasar seluruh daerah, sehingga pencegahan dapat dilakukan secara merata.

“Kami juga membagikan secara gratis bubuk abate untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif