SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Kasus DBD di Sleman banyak ditemukan di kawasan indekos perkotaan

Harianjogja.com, SLEMAN– Warga Sleman diminta waspada serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena pada musim hujan, temuan kasus ini meningkat.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Data di Dinas Kesehatan Sleman, jumlah kasus DBD selama 2015 hingga November di Sleman mencapai 490 kasus. Dari angka itu pada musim hujan mencapai angka tertinggi yaitu Januari 99 kasus dan Februari tembus 106 kasus.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman Novita Krisnaeni mengungkapkan hampir di semua kecamatan di Sleman terdapat kasus DBD.

“Wilayah endemiknya terutama menjangkit di kawasan perkotaan, seperti Depok, Gamping, Godean, Kalasan, Sleman, Ngaglik dan Mlati,” jelasnya, Senin (30/11/2015).

Wilayah penduduk perkotaan rawan DB karena seringkali pemukimannya padat, banyak indekos yang kadang penghuninya kurang berperilaku hidup sehat.

“Seperti mereka jarang menguras bak mandi karena tidak peduli. Bisa disebut anak kos juga rentan terhadap demam berdarah,” ujarnya.

Untuk mencegah DB, lanjut dia, masyarakat bisa melakukan tindakan menguras bak mandi, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air. Serta tambahan dengan memberikan larvasida atau penggunaan abate dan ikan pada tempat penampungan air sekitar rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya