SOLOPOS.COM - Petugas melakukan fogging atau penyemprotan insektisida guna memberantas nyamuk di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (11/2/2015). Di desa tersebut, seorang anak balita meningga dunia akibat terjangkit DBD. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kasus DBD di Gunungkidul terus meningkat, warga diminta waspada

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tanjungsari meningkat. Dari semula 17 kasus kini menjadi 20 kasus.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Kepala Unit Pelayanan Teknik (UPT) Puskesmas Tanjungsari Ariningsih mengungkapkan, tambahan kasus terjadi di Desa Kemadang dan Desa Kemiri.  Ia menambahkan, 20 kasus DBD tersebut tersebar di lima desa di Kecamatan Tanjungsari.

“Ada di semua desa yaitu Kemadang, Kemiri, Banjarejo, Hargosari, serta Ngestirejo,” ungkap dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di Balaidesa Ngestirejo, Sabtu (21/2/2015).

Menurutnya, angka tersebut sudah melebihi angka kasus DBD di Tanjungsari pada 2014. Tahun lalu, UPT Puskesmas Tanjungsari mencatat ada 11 kasus DBD. Jumlah kasus DBD pada awal tahun 2015 pun menjadi perhatian.

“Kami langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi [PE]. Wilayah yang harus dilakukan fogging sudah di-fogging,” ujar dia.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. UPT Puskesmas Tanjungsari juga membagikan abate dan menyarankan ikanisasi untuk tampungan air.  Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk lebih efektif dibandingkan fogging. Fogging hanya berfungsi untuk mengendalikan penularan.

Sementara, pemberantasan sarang nyamuk bisa menumpas vektor demam berdarah. Nyamuk hanya membutuhkan waktu tujuh hingga 10 hari mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa.

Camat Tanjungsari Witanto mengungkapkan, kasus DBD di Kecamatan Tanjungsari menjadi hal yang perlu diperhatikan. Menurutnya, seluruh warga harus terlibat dalam penanggunalangan masalah tersebut.

“Untuk itu, kami mengajak masyarakat serentak membasmi vektor demam berdarah,” ujar dia.

Gerakan tersebut, dicanangkan di Balaidesa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Sabtu (21/2/2015). Ia berharap, warga berkomitmen untuk memberantas sarang nyamuk sehingga DBD tidak semakin menyebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya