Jogja
Senin, 6 April 2015 - 16:40 WIB

KASUS GIZI BURUK : Bebas Gizi Buruk Tinggal Slogan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Balita gizi buruk, Arum Nur Hidayati digendong bibinya Waliyem, Selasa (24/3/2015), disela menjalani terapi di RSUD Panempahan Senopati, Bantul (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Kasus gizi buruk menyerang Desa Poncosari, Srandakan, Bantul. Sebuah desa yang menyatakan diri bebas gizi buruk.

Harianjogja.com, BANTUL-Balita berusia satu tahun lebih asal Desa Poncosari, Srandakan, Bantul, beberapa waktu lalu ditemukan menderita gizi buruk. Kondisi itu bertolak belakang dengan gaung program desa bebas empat masalah kesehatan, salah satunya gizi buruk, yang kerap dibanggakan pemerintah setempat. (Baca Juga : KASUS GIZI BURUK : Tahun Lalu ‘Makan’ Korban 3 Anak).

Advertisement

Umurnya sudah beranjak satu tahun tiga bulan, namun bobot tubuhnya hanya seberat enam kilogram. Dalam usia itu, idealnya bobot bayi adalah 10,6 kilogram. Tidak hanya berbobot ringan, balita bernama Arum Nur Hidayati itu hanya bisa mengesot di lantai, tidak bisa merangkak, apalagi berjalan layaknya balita seusianya.

Selasa (24/3/2015) siang dua pekan lalu, tangis balita malang itu pecah di ruang Fisioterapi Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul, saat seorang perawat memijat tubuh mungilnya untuk membantu membenarkan posisi tubuhnya yang mengalami kesulitan berjalan. Arum datang ke RSUD sejak Selasa pagi diantar ibu dan bibinya Waliem dengan menumpang bus.

Advertisement

Selasa (24/3/2015) siang dua pekan lalu, tangis balita malang itu pecah di ruang Fisioterapi Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul, saat seorang perawat memijat tubuh mungilnya untuk membantu membenarkan posisi tubuhnya yang mengalami kesulitan berjalan. Arum datang ke RSUD sejak Selasa pagi diantar ibu dan bibinya Waliem dengan menumpang bus.

Sudah lebih dari satu bulan, putri pasangan Supartini dan Suyoto itu menyambangi RSUD Panembahan Senopati Bantul setiap pekan untuk menjalani terapi. Mulai dari pemijatan, penyinaran hingga pemberian nutrisi tambahan. Namun bobot tubuhnya tidak kunjung naik signifikan.

“Naiknya itu [berat badan] susah sekali,” tutur Supartini, ibu Arum.

Advertisement

Berat badan rendah membuat Arum kerap didera sakit. Sudah empat kali sepanjang hidupnya, ia bolak-balik dirawat di rumah sakit. Sudah jutaan rupiah pula biaya pengobatan yang harus dibayar, di luar biaya yang ditanggung Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

“Sakitnya itu batuk, pilek enggak berhenti. Napasnya sesak, kepalanya juga kecil [menderita microscephalus],” ungkap perempuan 29 tahun itu.

Sekitar sebulan lalu, Puskesmas tempat keluarga Arum tinggal di Kecamatan Srandakan, merujuk balita itu ke RSUD Panembahan Senopati untuk menjalani terapi pemulihan gizi buruk. Kendati sejak lahir, berat badannya selalu di bawah normal.

Advertisement

Supartini menuturkan, putrinya rewel makan, ditambah lagi kondisi ekonomi keluarga mereka yang tidak mampu untuk terus menerus membeli makanan bergizi untuknya. Suaminya bekerja sebaga buruh serabutan. Kadang menjadi buruh tani, kadang buruh bangunan. Kemiskinan membuat hidup keluarganya lebih sulit.

“Dulu saja waktu saya hamil, ketahuan berat badan rendah diminta makan es krim biar tambah beratnya, saya enggak mampu kalau harus selalu beli,” ungkap Supartini.

Potret gizi buruk yang dialami balita Arum Nur Hidayati bertolak belakang dengan program desa bebas empat masalah kesehatan, di antaranya gizi buruk, yang digaungkan Pemkab Bantul beberapa tahun terakhir.

Advertisement

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul yang membidangi masalah kesehatan, Sigit Nursyam, menyatakan kasus tersebut merupakan pukulan telak bagi Pemkab Bantul. Pemerintah diminta intens berkomunikasi dengan struktur terkecil seperti puskesmas atau aparat di tingkat dusun untuk memantau gizi buruk.

“Pemerintah jangan terjebak pada acara-acara seremonial dan pembuatan slogan,” ujar Sigit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif