SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Mag For Women)

Harianjogja.com, JOGJA- Lantaran tinggi prevelensi kasus kanker leher rahim (CA Serviks) di DIY, perempun diminta untuk melakukan deteksi sejak dini dan rutin berkala.

“Masalahnya ibu- ibu itu pada takut dan malu,” ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam launching Gerakan Nasional Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Kepatihan, Kamis (4/9/2014).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Ia mencatat, penderita kanker di DIY termasuk kanker leher rahim tertinggi di Indonesia, prevelansinya 9,6 per 1000 penduduk ditemukan penderita kanker. Adapun di Indonesia, sedikitnya 20 kasus kematian akibat kanker leher rahim setiap harinya.

Dokter Spesialis Kandungan Ova Emilia mengatakan, kanker leher rahim tak hanya bisa dialami oleh perempuan berusia di atas 40 tahun. Gaya hidup tak sehat, menikah usia dini, ibu yang melahirkan banyak anak dan perempuan dengan banyak pasangan beresiko tinggi terkena kanker leher rahim.

Kanker itu, ungkapnya, disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV). Penyebabnya adalah karena kurangnya pengetahuan tentang gejala kanker, proses terjadinya infeksi dan pengobatannya.’

Selain itu, pola hidup bersih dan sehat, faktor kebersihan lingkungan, serta lingkungan sosial yang menjadi pemicu kegiatan dan perilaku seks beresiko di luar pernikahan. “Langkah preventif bisa dilakukan dengan metode papsmear rutin setahun sekali,” ujar Dokter RSUP Dr Sardjito itu.

Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional Jawa Tengah dan DIY Andayani Budi Lestari mengatakan program preventif dengan papsmear itu dilakukan bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY.

Dalam program itu, ia merencanakan 5000 perempuan peserta BPJS berusia 30 tahun yang sudah menikah dilakukan pemeriksaan dini. Pada launching kemarin dibuka untuk 400 pendaftar yang dilayani secara gratis. BPJS menanggung biaya periksa.

Selanjutnya, layanan pemeriksaan gratis itu akan dibuka di YKI Cabang DIY setiap Selasa sampai Kamis dari pukul 14.00-16.00 WIB dan Sabtu pukul 10.00-12.00 WIB.

Bagi peserta yang terdeteksi kanker, menurutnya, akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkt lanjutan yakni rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya