SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/Reuters)
Kasus kriminal mahasiswa Jogja dilakukan dua mahasiswa arogan, yang berakhir dengan penangkapan polisi
Harianjogja.com, SLEMAN – Dua mahasiswa arogan di jalanan terpaksa harus berurusan dengan aparat Polsek Depok Timur akhir pekan lalu. Keduanya ditangkap setelah dilaporkan mengeroyok dan merusak mobil pengguna jalan.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Febrian Tahitu, 21, asal Jalan Danau Yamur RT 04 Klawasi, Sorong Barat, Papua Barat yang tinggal di indekos Paragon, Tambakboyo, Condongcatur, Depok, Sleman. Satu lainnya yakni Rizki Putrawan juga asal Sorong yang tinggal di Jalan Cendrawasih, 190-A Condongcatur, Depok, Sleman.
Kapolsek Depok Timur Kompol Danang Kuntadi menjelaskan, penangkapan keduanya setelah dilaporkan oleh korban Riski Triviono, 21, mahasiswa yang juga tinggal di Depok, Sleman. Korban dikeroyok dan dirusak mobilnya. “Sebenarnya hanya persoalan sepele dari salah paham,” ungkapnya, Minggu (12/7/2015).
Pengeroyokan itu berawal saat korban yang mengendarai mobil Honda Jazz menyalip kedua tersangka yang juga mengendarai Honda Jazz warna putih Nopol T 14 LI di simpang empat UPN Veteran arah Cassagrande.
Kedua pelaku lalu mengejar korban kemudian memberhentikannya di depan perumahan Cassagrande Ringroad Utara. Setelah korban berhenti, kedua tersangka dengan arogan memukuli mobil korban hingga rusak parah di bagian kaca, spion dan bodi mobil lainnya. Kedua pelaku juga menyeret korban dari dalam mobil kemudian memukulinya hingga menderita luka di bibir, gigi, hidung memar.
“Kerusakan mobil korban spion kanan patah, pintu depan rusak, knalpot patah bemper depan lecet,” ungkapnya.
Danang menambahkan setelah mendapat laporan pihaknya lalu melakukan penyelidikan dan menangkap kedua tersangka. Mereka dikenakan Pasal 170 KUHP atas tindakan pengeroyokan yang dilakukan.