SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Kasus Leptospirosis Kulonprogo diatasi dengan cara memasang 100 perangkap.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Guna menekan penyebaran penyakit leptospirosis, Dinas Kesehatan Kulonprogo memasang 100 perangkap tikus di Desa Wijimulyo dan Donomulyo, Kecamatan Nanggulan.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Pemasangan dilakukan dilakukan Dinkes bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Jogja, Selasa (7/4/2015). Di setiap rumah yang dijadikan pengambilan sampel penyebaran virus leptospira di dua desa itu, dipasang empat perangkap tikus.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kulonprogo Slamet Riyanto mengatakan pemasangan perangkap dilakukan di wilayah endemis leptospirosis. Selama ini, ada dua kecamatan yang menjadi wilayah endemis penyakit tersebut, yakni Nanggulan dan Sentolo.

“Belum lama ini kasus yang ditemukan ada di Wijimulyo dan Donomulyo,” ujar Slamet di kantornya, kemarin.

Dia menuturkan angka kasus leptospirosis di Kulonprogo cenderung menurun. Pada 2013 lalu, jumlah temuan kasus leptospirosis mencapai 42 kasus dan sebanyak tujuh orang meninggal. Meski tidak mengalami peningkatan, namun warga yang terinfeksi virus itu terus bermunculan.

Selama ini, masyarakat terlalu menganggap remeh gejala dari virus leptospira, terutama warga yang banyak beraktivitas di pekarangan dan persawahan.

“Misalnya saat badan terasa demam dan panas disertai pegal-pegal, warga umumnya merasa gejala itu wajar dan tidak segera memeriksakan ke puskesmas,” papar Slamet.

Staf Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Seksi P2M Dinas Kesehatan Kulonprogo Habib Abubakar Ahmad mengungkapkan pada 2014 jumlah kasus leptospirosis mencapai 37 kasus dengan tujuh pasien di antaranya meninggal dunia.

Pada tahun ini sudah ada tujuh kasus leptospirosis yang telah ditemukan. Sebanyak lima kasus terjadi pada Januari dan dua kasus terjadi pada Februari. Ledakan kasus leptospirosis di Kulonprogo pernah terjadi pada 2011. Setidaknya ada 329 kasus dengan 19 kasus di antaranya meninggal dunia pada saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya