Jogja
Senin, 28 Desember 2015 - 16:54 WIB

KASUS MIRAS BANTUL : Dua Warga Tewas di Kios Kawasan Pantai Parangtritis, Diduga karena Miras

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kasus miras Bantul diduga menyebabkan dua warga meninggal

Harianjogja.com, BANTUL- Dua warga penghuni kios relokasi pantai Parangtritis tewas dalam waktu berdekatan. Diduga penyebabnya adalah menenggak minuman keras (miras).

Advertisement

Dua warga tersebut yaitu Nuryadi, 37, warga Dusun Gunung Botak, Seloharjo, Pundong serta Sriyati,42 warga Dusun Bondo, Kec. Bangsri, Jepara, Jawa Tengah. Keduanya sama-sama tinggal di kios relokasi pantai Parangtritis di Dusun Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul.

Kepala Polsek (Kapolsek) Kretek Kompol Supardi mengungkapkan, kejadian pertama dialami oleh Nuryadi. Warga menemukannya dalam kondisi sekarat di kamar mandi pada Jumat (25/12/2015) Pukul 10.00 WIB.

Ia lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. “Tapi nyawanya tidak tertolong, dia akhirnya meninggal,” terang Supardi, Senin (28/12/2015).

Advertisement

Malam harinya, Pukul 22.37 WIB, korban bernama Sriyati juga ditemukan sekarat di sebuah kamar di kios relokasi tersebut. Ia sempat dilarikan ke RS namun korban akhirnya meninggal dunia.

Supardi menduga, keduanya tewas karena minuman keras. Polisi menemukan tumpukan botol miras di lokasi kejadian. “Ada botol bir yang kami temukan. Entah isinya bir atau miras oplosan tidak tahu. Dugaan sementara korban tewas karena miras,” ujarnya.

Polisi juga menyelidiki adanya kemungkinan kedua korban menenggak jenis miras yang sama. Melihat dari waktu kejadian serta lokasi tempat tinggal yang berada di satu area. Sebelumnya kata dia, korban pertama yaitu Nuryadi menggelar pesta ulang tahun di kontrakannya di area relokasi Parangtritis. Kedua korban kemungkinan menenggak miras bersama-sama di acara tersebut.

Advertisement

Ketua Karang Taruna Desa Parangtritis, Rio Pradana mengatakan, jasad Sriyati kemungkinan masih berada di RS. Warga kesulitan menghubungi keluarganya karena ia berasal dari luar daerah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif