SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Kasus miras Bantul yang menyeret siswa diduga karena mereka meniru perilaku orang dewasa

Harianjogja.com, BANTUL- Psikolog dari Lembaga Psikologi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPPSDM) Aksita Jogja Lucia Peppy Novianti mengungkapkan, tren pesta miras di kalangan pelajar yang masih anak-anak merupakan proses meniru tindakan orang dewasa atau lingkungannya.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

“Ditambah lagi kurangnya pengawasan dari orang tua. Selama ini kan anak biasanya hanya ditanya sudah makan belum, tapi tidak ditanya lebih dalam,” jelasnya, menanggapi kasus pesta miras yang dilakukan belasan siswa SMP di belakang Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Bantul, Kec. Bantul, Sabtu (31/1/2015).

Solusinya kata dia, tidak hanya memperketat pengawasan dari orang tua tapi juga harus ada dorongan dari sistem atau lingkungan sosial.

Misalnya melalui lembaga Karang Taruna atau Remaja Masjid yang memberi perhatian dan peringatan atas tindakan-tindakan tidak wajar.

“Lembaga seperti Karang Taruna lebih strategis dan efektif, apalagi kalau remaja biasanya mereka lebih menerima masukan dari orang yang seusia,” katanya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya