SOLOPOS.COM - Ilustrasi minuman keras atau miras. (Solopos.com-Istimewa)

Harianjogja.com, SLEMAN – Terhitung sejak akhir November 2014, pihak kepolisian disibukkan dengan penanganan kasus minuman keras (miras). Awal pekan lalu, seorang warga Sleman tewas diduga usai menenggak miras. Sementara itu dua warga lainnya menjalani perawatan di rumah sakit. Kasus itu sempat membuat geger sejumlah kalangan masyarakat di Sleman.

Pesta Miras, 2 Orang Dirawatinap
Kapolsek Mlati Kompol Sarwendo menjelaskan pihaknya memang mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada pesta miras Sabtu
(6/12/2014) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Sedikitnya ada enam hingga 10 warga yang turut serta dalam pesta miras yang berlangsung di
rumah HR, 40, warga Sendangadi, Mlati, Sleman.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Itu dilakukan informasinya sedang ada yang merayakan ulang tahun,” terang Kapolsek saat dimintai konfirmasi melalui ponselnya, Selasa
(9/12/2014).

Dalam perkembangannya, kata Sarwendo, setelah mereka asyik berpesta, beberapa orang diantaranya merasakan mual dan muntah. Tak
hanya itu mata mereka juga berkunang-kunang. Mereka satu per satu pun bertumbangan. Sejumlah orang yang masih mampu bertahan
kemudian membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

Ia menambahkan dari keseluruhan yang dibawa ke rumah sakit, dua orang diantaranya tak terkecuali tuan rumah dalam hal ini HR masih
dirawat di RS Panti Rapih. Serta satu lagi yakni HK, 40, juga masih dirawatinapkan. Keduanya merupakan warga Sendangadi, Mlati.

“Semua dibawa ke rumah sakit karena matanya berkunang-kunang. Tapi beberapa sudah pulang, masih ada dua HK sama si HR masih
dirawat,” kata mantan Kanit Inprodag Ditreskrimum Polda DIY ini.

Sarwendo menegaskan dari komplotan yang mengikuti pesta miras itu memang tidak ada yang meninggal. Tetapi ia menggerebek asal muasal
tempat pembelian miras tersebut. Tepatnya di rumah Sabdono warga Sumberadi, Mlati, Sleman. Di rumah tersebut pihaknya mengamankan
sejumlah barang bukti yang digunakan untuk mengoplos. Antara lain alkohol, jamu produksi Cilacap dan obat Antangin cair. Formula itu diduga
merupakan bahan oplosan yang produknya diperjualibelikan kepada para korban.

“Yang disita dari tempat pembelian oplosan ada alkohol, jamu produksi cilacap dan antangin cair,” ujarnya.

Hobi Mabuk, YD Tewas
Sementara itu warga Sleman juga digegerkan dengan kematian YD yang tinggal di Sinduadi, Mlati Sleman. Isu yang berkembang di tengah
masyarakat YD meninggal usai menenggak miras. YD diduga mengonsumsi miras beberapa hari sebelum meninggal. Terkait hal itu Sarwendo
mengatakan, YD meninggal pada Senin (9/12/2014). Korban memang dikenal penghobi miras oplosan. Soal dugaan penyebab kematian karena
miras, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Selain itu versi dia, korban juga tidak ikut pesta miras di rumah HR.

“Dia [korban meninggal] tidak ikut dalam pesta miras, jadi beda kasusnya. Meninggal pada hari Senin kemarin. Memang terkenal hobi mabuk,”
kata dia.

Pengamen Tewas karena Minum Miras
Sebelumnya seorang pengamen tewas diduga usai meminum miras oplosan di terminal Jombor, Mlati, Sleman, Rabu (26/11/2014). Korban
berinisial KDS, 36, sehari-hari tinggal di salahsatu rumah kawasan Ngaglik, Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya