Jogja
Senin, 30 September 2013 - 16:06 WIB

KASUS PENIPUAN : Menipu, Sepasang Suami Istri Nyaris Dihajar Warga

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka penipuan (kiri) saat diperiksa di Polsek Pengasih, Senin (30/9/2013).

Harian Jogja.com, KULONPROGO—Sepasang suami-istri hampir dikeroyok warga Dusun Karangasem, Desa Kedungsari, Kecamatan Pengasih, Minggu (29/9) malam. Pasalnya, mereka diduga bersekongkol melakukan aksi penipuan dan penggelapan.

Informasi yang dihimpun Harian Jogja.com di Polsek Pengasih, sang suami berinisial SY masih berstatus saksi, sementara istrinya, Budi Sri Hartati,40, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya mengontrak rumah di dusun itu.

Advertisement

Kapolsek Pengasih, Kompol Wakijan, Senin (30/9/2013) menjelaskan,  jajarannya yang dipimpin Kanit Reskrim, Iptu Fakhrurodin datang ke dusun itu setelah menerima laporan dari masyarakat. Warga geram karena keduanya telah menipu empat orang warga dusun setempat.

“Kami segera mengamankan keduanya ke polsek, setelah memeriksa beberapa saksi, kami langsung menetapkan Budi Sri Hartati sebagai tersangka,” kata Kapolsek.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku mendekati para korban yakni Sri Astuti,40, Yustinah Tuminah,48, serta Christina Mugiyem,39, ketiganya warga Karangasem. Kepada para korban, pelaku memperlihatkan selembar resi bank yang berisi keterangan bahwa pelaku memiliki uang simpanan Rp4,3 miliar.

Advertisement

Pelaku kemudian meminjam buku tabungan, ATM serta nomor pin dengan alasan hendak memindahkan uang ke rekening milik korban. Setelah berhasil menguasai kartu ATM, pelaku kemudian menguras uang tabungan para korban.

“Sri Astuti kehilangan Rp2,8 juta, Yustinah Tuminah Rp8,7 juta, Christina Mugiyem dua ekor kambing seharga Rp3 juta. Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, masih ada empat warga Gunungkidul dan seorang warga Purworejo yang juga jadi korban,” ujar Wakijan.

Menurut kapolsek, tersangka ternyata masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polsek Butuh, Purworejo atas tindak penipuan dan penggelapan.

Advertisement

Pelaku sendiri mengaku nekat menipu karena terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif