Jogja
Minggu, 15 Mei 2022 - 16:59 WIB

Kasus Penyakit Mulut & Kuku pada Hewan Ternak Ditemukan di Kulonprogo

Anisatul Umah  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi. (Freepik)

Solopos.com, KULONPROGO — Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, DI Yogyakarta, menemukan ada dua ekor hewan ternak yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit itu terdeteksi pada seekor sapi dan seekor domba.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugroho, mengatakan kasus PMK itu ditemukan di Pandowan, Kapanewon Galur.

Advertisement

“Hanya ditemukan satu kasus di Pandowan dari gejala yang ditemukan diambil sampel terhadap dua sapi dan dua domba. Hanya satu yang positif. Satu sapi dan satu domba,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Minggu (15/5/2022).

Menindaklanjuti temuan ini, kata dia, sudah dilakukan langkah-langkah untuk isolasi ternak di Pandowan. Antisipasi penyebaran dilakukan dengan pengobatan dan desinfektan di kandang-kandang.

Baca Juga: 7 Orang Meninggal dalam Kecelakaan di Kulonprogo Saat Mudik Lebaran

Advertisement

Menurutnya secara umum di wilayah Kulonprogo masih aman. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan di seluruh sentra ternak di Kulonprogo.

Aris menyampaikan dinasnya juga terus melakukan edukasi dan informasi mengenaik penyakit ini kepada peternak melalui media teknologi informasi maupun pertemuan di tingkat peternak.

Setidaknya ada tujuh gejala klinis dari PMK. Di antaranya ada luka lepuh di rongga mulut, gusi dan lidah, lalu ada luka lepuh di area kuku kaki dan ambing susu, air liur berlebihan atau mulut berbusa.

Advertisement

Baca Juga: Sadis! Pria di Kulonprogo Dibunuh Selingkuhan Istrinya

Kemudian demam tinggi 39-41 derajat Celcius, tidak mau makan, sulit berdiri atau pincang, dan nafas cepat.

“Peternak jangan panik. Penyakit tidak menular ke manusia. Segera laporkan ke Pusat Kesehatan Hewan [Puskeswan] terdekat kalau ada gejala,” ujar dia.

Penularan PMK bisa terjadi melalui kontak antarhewan dengan perantara udara dan barang yang terkontak hewan. Dampak dari penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada hewan.

Lurah Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Olan Suparlan, mengatakan upaya pencegahan dilakukan dengan cara meminimalkan masuknya ternak dari luar daerah.

Baca Juga: Polisi Klaten Datangi 5 Pasar Hewan di Tengah Persebaran PMK, Ada Apa?

“Pantau ternak-ternak atau lalu lintas ternak antarwilayah atau antarprovinsi. Seandainya terdapat ternak yang sakit dengan ciri-ciri PMK tersebut sebaiknya dikembalikan ke daerah asal dikarantina dan diobati,” ucap pedagang ternak sapi di Kulonprogo tersebut.

Dia menjelaskan langkah antisipasi bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kadang, memberikan perawatan yang sehat, dan jika sempat ternak dikeluarkan dari kandang setiap hari satu atau dua jam agar tidak lembab.

“Dan diberikan vaksin agar tidak terkena penyakit atau PMK tersebut. Ini langkah-langkah yang harus diperhatikan,” ujarnya.

Baca Juga: Hore! Skuter Listrik Bakal Diizinkan di Jogja, Ini Jalur yang Disiapkan

Apalagi, kata dia, sebentar lagi akan ada perayaan Iduladha di mana akan banyak sapi dan kambing yang diperjualbelikan. Dia meminta agar pihak terkait bisa melakukan pengecekan kesehatan.

“Sehingga sapi dan kambing dipastikan sehat sebelum dikonsumsi. Kewaspadan harus ditingkatkan,” ujar dia.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari Kulonprogo, Yayuk Widyaningsih, mengatakan pada awalnya peternak merasa khawatir. Tapi setelah diberi pengertian bahwa PMK bisa sembuh dan tidak berbahaya untuk manusia peternak menjadi lega.

Upaya pencegahan dilakukan agar PMK tidak menular dan meluas dengan melakukan penyemprotan desinfektan. Juga selalu menjaga kebersihan kandang dan disuntik vitamin untuk menjaga imun dari ternak.

“Pada awalnya peternak ya kecewa, khawatir. Tapi setelah diberi pengertian dari dinas peternak sedikit lega,” ujarnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul BREAKING: Kasus Penyakit Kuku Mulut Muncul di Kulonprogo

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif