SOLOPOS.COM - Belasan mahasiswa yang merupakan gabungan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (BEM PTM) Klaten dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Klaten berunjuk rasa di Jl. Pemuda Klaten, Selasa (9/12/2014). Aksi tersebut untuk memperingati Hari Anti Korupsi. (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Kasus Pergola Jogja masih dalam penanganan Kejaksaan Tinggi DIY

Harianjogja.com, JOGJA-Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta (Kejati DIY) hingga kini masih kesulitan untuk menuntaskan kasus dugaan korupsi pergola. Kasus ini dinyatakan akan menjadi kasus utama yang bakal dibawa ke persidangan.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Target pelimpahan yang dijanjikan pada akhir 2014, mundur akan dilakukan Januari. Akan tetapi, hingga Maret masih belum selesai, jaksa penyidik juga masih berulang kali memanggil tersangka untuk dimintai keterangan.

Asisten Pidana Khusus Kejati DIY, Azwar mengatakan kasus yang menyeret Irfan Susilo sebagai Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja itu kemungkinan akan diselesaikan  setelah kasus korupsi dana hibah Persiba dan kasus korupsi revitalisasi gedung PLN dilimpahkan ke pengadilan.

Saat ini Kejati masih berkutat melengkapi pemberkasan kasus korupsi pergola Kota Jogja dengan memanggil sejumlah saksi termasuk ketiga tersangkanya secara bergiliran, yakni Irfan Susilo, Suryadi dan Hendi.

“Masih akan kami panggil tersangka untuk melengkapi BAP [Berita Acara Pemeriksaan]. Karena kasus ini kami splits menjadi tiga berkas,” terang Azwar, Selasa (3/3/2015).

Apalagi, lanjutnya, penyidik juga akan menghitung ulang kerugian negara (KN) terhadap proyek senilai Rp5,3 miliar ini. Alasannya, Inspektorat juga menemukan adanya dugaan penyimpangan pada proyek.

Penyidik lebih dulu menemukan indikasi kerugian negara senilai Rp700 juta. Namun menurut perhitungan dari Inspektorat, kemungkinan nilainya lebih. Sehingga masih ada proses melengkapi data di Kejati.

Pengacara Irfan Susilo, Chrisna Harimurti menyatakan, kliennya akan kembali menjalani pemeriksaan pada Rabu 4 Maret 2015. Terkait dengan seringnya pemanggilan untuk kliennya, pihaknya tidak keberatan dan akan kooperatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya