SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergola di Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Harianjogja.com, JOGJA-Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY sudah menetapkan dua tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan Pergola di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja.
Sayangnya, Kejati masih merahasiakan identitas dari kedua tersangka tersebut. Asisten Pidana Khusus Kejati DIY Azwar saat dihubungi, Senin (15/12/2014) memberikan gambaran kedua tersangka terdiri satu tersangka dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan satu tersangka lainnya dari rekanan.
“[Tersangka] dari pihak rekanan ada, pihak satker BLH juga ada. Mudah-mudahan dalam dua hari ke depan [nama tersangka] bisa kami umumkan,” kata dia.
Saat ini penyidik Kejati DIY tengah membahas dan menganalisa peran masing-masing dari tersangka dalam proyek senilai Rp5,3 miliar di tahun 2012 tersebut. “Masih kami analisa dulu,” ujar Azwar.
Tersangka dari pihak rekanan ini seperti yang ditegaskan Azwar beberapa waktu lalu adalah rekanan yang paling banyak mengerjakan proyek pergola.
Penyidik menemukan ketidaksesuaian spesipikasi teknis dalam pengerjaan pergola. Misalnya besi penyangga yang seharusnya berukuran dua inchi namun yang ditemukan kurang dari itu. Akibat ketidaksesuaian itu negara dirugikan.
Proyek pergola yang menelan dana Rp5,3 miliar itu dicurigai melanggar bermula dari temuan bahwa yang diproses lelang hanya Rp1 miliar. Sementara sisanya dipecah-pecah menjadi puluhan tender. Masing-masing tender dapat mendapat jatah kurang dari Rp200 juta kemudian ditunjuk langsung.
Dalam perkara ini lebih dari 30 saksi yang diperiksa. Selain dari BLH, dan rekanan, penyidik juga memanggil beberapa anggota DPRD Kota Jogja, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), serta pemilik bengkel yang langsung mengerjakan di lapangan.