SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Warga Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman memasang plang anti bank plecit di lingkungan desanya. (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

ANTI RENTENIR—Warga Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman memasang plang anti bank plecit di lingkungan desanya. (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

SLEMAN—Keberadan bank plecit alias rentenir rupanya tidak hanya mengganggu kehidupan pedagang di pasar. Bank plecit juga pernah mengganggu kehidupan warga di Padukuhan Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Warga Jambon kini memasang 30 plang yang bertuliskan “Bank Plecit Dilarang Masuk”.

Kepala Dukuh Jambon, Heri Siswanto mengatakan, plang itu dipasang karena warga sering melihat bank plecit membuat masalah. Mereka sering menggeber-geberkan sepeda motornya jika warga yang meminjam tidak ada di rumah.

“Bahkan pernah ada bank plecit yang sampai menabrak warga sini. Bukannya menolong malah dia melarikan diri. Sedangkan penagihan pada warga yang pinjam itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan penuh ancaman,” kata Heri di Aula Padukuhan Jambon, Rabu (25/4).

Kegeraman warga memuncak ketika ada masalah seorang bank plecit melarikan istri salah satu warga. Hal ini terjadi sekitar tiga tahun silam. Karena warga tidak bisa melunasi utang, makanya sang bank plecit membawa pergi istri sebagai jaminan dan katanya sudah dipersunting.

“Meskipun didasari suka sama suka tapi itu kan perbuatan tidak baik. bayangkan, sekarang warga yang tidak bisa saya sebutkan namanya itu masih menduda. Dia trauma dan tidak ingin menikah lagi,” tambah Heri.

Untuk mengatisipasi datangnya bank plecit, rupanya padukuhan Jambon telah menyiapkan koperasi. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya