Jogja
Rabu, 25 Agustus 2021 - 13:46 WIB

Kawanan Kera di Lereng Merapi di Turun Gunung, TNGM Jelaskan Penyebabnya

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video kawanan kera turun dari Gunung Merapi. (Instagram/detik.com)

Solopos.com, SLEMAN — Akun Instagram @merapi_undecover pada Selasa (24/8/2021) lalu mengunggah video berisi gerombolan kera. Hewan primata itu disebut turun ke desa di lereng Gunung Merapi dan video itu lantas viral.

Dalam video itu, tampak kawanan kera turun di lokasi yang mirip area pertambangan dan disebut di Desa Ngori, Srumbung, Magelang. “Siang ini kera, kethek, munyuk entah apa namanya.. turun di Ngori Srumbung Magelang,” demikian bunyi keterangan postingan itu seperti dilihat pada Rabu (25/8/2021).

Advertisement

Muncul dugaan turunnya kera-kera itu menjadi tanda alam akan terjadi sesuai dengan Gunung Merapi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sejauh ini masih menetapkan status Siaga untuk Gunung Merapi.

Terkait turunnya gerombolan kera tersebut, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memprediksi mereka turun untuk mencari makan. Belum ada kaitannya dengan aktivitas Merapi yang sejauh ini belum ada perubahan signifikan.

Advertisement

Terkait turunnya gerombolan kera tersebut, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memprediksi mereka turun untuk mencari makan. Belum ada kaitannya dengan aktivitas Merapi yang sejauh ini belum ada perubahan signifikan.

“Mereka turun kemungkinan besar untuk mencari makan. Karena kalau terkait kegempaan (Merapi), seharusnya ada satwa yang lebih sensitif lagi yakni lutung dan kijang,” kata Kasubag Tata Usaha Balai TNGM, Akhmadi, saat dihubungi wartawan, Rabu.

Kemarau

Akhmadi menganalisis kemungkinan beberapa sebab yang membuat kawanan kera tersebut turun gunung. Pertama, saat ini masuk musim kemarau mengakibatkan minimnya makanan untuk kera. Kedua, karena aktivitas Merapi yang meningkat membuat aktivitas manusia berkurang.

Advertisement

Ia menjelaskan kondisi vegetasi di kawasan Srumbung lebih sedikit dibandingkan dengan lereng Merapi bagian timur. Menurutnya jenis vegetasi di kawasan Srumbung termasuk ke dalam golongan sekunder, sehingga ketersediaan pangan bagi para satwa lebih sedikit.

“Srumbung itu sekunder. Jadi dimungkinkan ketersediaan pangan di sana lebih sedikit dibanding wilayah timur,” sambungnya.

Analisis yang dikatakan Akhmadi bukan tanpa dasar. Menurutnya, kejadian turunnya kawanan kera juga sempat terjadi di Kaliurang, Sleman.

Advertisement

“Kemarin kan sama juga di Kaliurang. Ojek wisata ditutup, kera-kera itu jadi turun,” tukasnya.

 

View this post on Instagram

 

Advertisement

A post shared by Merapi Uncover (@merapi_uncover)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif