SOLOPOS.COM - Gubernur DIY saat menandatangai prasasti penetepan Kawasan Terpadu Industri dan Pariwisata Piyungan di Taman Budaya Desa Srimulyo, Selasa (8/12/2015) siang. (Arief Junianto/Harian Jogja/JIBI)

Kawasan Industri Piyungan untuk kesedian peternak direlokasi dipertanyakan.

Harianjogja.com, BANTUL — Kabar bersedia direlokasikannya 4 kelompok peternak di Desa Srimulyo diragukan oleh pihak Badan Pemusyawarakatan Desa (BPD) Srimulyo. Mereka bahkan menduga keputusan itu merupakan klaim sepihak dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Srimulyo saja.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

(Baca Juga : KAWASAN INDUSTRI PIYUNGAN : Pemdes Klaim Sepakat dengan 4 Kelompok Peternak)

Ketua BPD Srimulyo Badawi mengaku dari hasil komunikasi BPD Srimulyo dengan peternak, ia yakin para peternak tetap tak bersedia untuk dipindahkan ke lahan baru. Oleh karena itu, ia berharap kepada pihak PT Yogyakarta Isti Parama (YIP) selaku pengelola Kawasan Industri Piyungan (KIP) untuk kembali ke komitmen awal.

“Sejak awal, komitmen awalnya adalah KIP itu dibangun dengan konsep desa wisata yang berintegrasi bersama pertanian dan peternakan,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (21/12/2016).

Jika mengacu pada konsep itu, sudah seharusnya jika PT YIP membiarkan para peternak itu berada di lokasinya yang lama. Menurut dia, akan lebih baik jika pihak PT YIP melalui Pemdes memberikan pembinaan dan pembiayaan terhadap para peternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya