SOLOPOS.COM - Simulasi mitigasi bencana dalam acara pengukuhan SD Negeri Umbulharjo II sebagai Sekolah Siaga Bencana (SSB), Selasa (16/9/2014). (Foto Dok Humas Pemkab Sleman)

Kawasan rawan bencana menjadi perhatian BPBD terkait upaya mitigasi bencana, salah satunya dengan program sister school

Harianjogja.com, SLEMAN-Erupsi Gunung Merapi 2010 telah merusak beberapa sekolah yang ada di kawasan lereng Merapi. Pembangunan sekolah darurat dan pencanangan Sekolah Siaga Bencana (SSB) kemudian dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menanggulangi bencana di lingkungan sekolah.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Tidak cukup itu saja. Dari puluhan SSB, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mengusulkan program kegiatan Sister School.

“Sister School adalah kegiatan mempersaudarakan Sekolah Siaga Bencana yang berada di daerah rawan bencana Erupsi Gunung Merapi,” jelas Kepala BPBD Sleman, Juli Setiono Dwiwasito dalam acara Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana di RM. Pring Sewu, Jl. Magelang Km.11,7 Sleman, Selasa (3/11/2015).

Kegiatan yang diusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut akan mulai dilaksanakan pada November ini. Mekanismenya satu sekolah dipasangkan dengan sekolah lain untuk saling bersinergi belajar mitigasi bencana.

Ada forum pertemuan yang dilaksanakan secara berkala. Pembangunan Sister School tahun 2015 sendiri ada 20 sekolah yang tersebar di lima kecamatan dan 10 desa rawan bencana Merapi.

Penjabat Bupati Sleman, Gatot Saptadi, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana di lingkungan sekolah sangat diperlukan mengingat banyaknya sekolah yang berada di wilayah rawan bencana. Untuk itu diperlukan kerjasama antarsekolah dalam upaya pengurangan resiko bencana.

Menurutnya, Sister School merupakan salah satu aspek yang dikerjasamakan dalam Paseduluran Desa. Paseduluran Desa merupakan kesepakatan kedua wilayah desa untuk melakukan upaya kegiatan penanggulangan bencana secara bersama-sama yang didasari semangat solidaritas.

Dalam konsep sister school ini terdapat beberapa poin kesepakatan antarpihak yang bekerjasama. Seperti kesepakatan penyelengaraan kegiatan belajar mengajar, kesepakatan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan serta kesepakatan proses evakuasi siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya