Jogja
Senin, 18 November 2013 - 15:58 WIB

KAWASAN RAWAN BENCANA : Tolak Relokasi, Warga Terapkan Live In Harmony with Disaster

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga lereng Merapi (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN–Hingga kini masih ada 600 lebih kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi. Mereka tinggal di tiga padukuhan di Desa Glagaharjo, yakni Padukuhan Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen.

Sekretaris Desa Glagaharjo, Agralno mengatakan warga di tiga dusun tersebut ingin menerapkan live in harmony with disaster risk. Untuk itu, mereka belum mau meninggalkan tempat tinggalnya.

Advertisement

Terkait pembangunan huntap bagi warga di KRB III, hal itu menurutnya sah-sah saja. Namun satu yang pasti dia tidak bisa memaksa turun warganya yang merasa aman tinggal di rumahnya.

“Pemerintah harus beri pengukuhan live ini harmony kalau tiga warga dusun di Desa Glagaharjo memang menghendaki demikian. Sultan sendiri bilang itu bisa dilaksanakan,” kata Agralno.

Agralno menyebut, hingga kini masih ada sebanyak 607 KK yang tinggal di KRB III Merapi, masing-masing di Padukuhan Srunen sebanyak 140 KK, Kalitengah Lor ada 257 KK dan Kalitengah Kidul sebanyak 210 KK.

Advertisement

Mereka tidak merasa hidup dalam wilayah bencana. Namun areanya memang menjadi area terdampak langsung.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif