Jogja
Kamis, 8 September 2011 - 12:30 WIB

Kawasan terlarang, Pemkab tidak akan kirim guru ke SD Srunen

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman tidak akan mengirimkan guru ke SD Srunen yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi. Kegiatan belajar mengajar siswa tetap dilakukan di SD darurat Shelter Banjarsari Glagaharjo Cangkringan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman, Arif Haryono mengimbau para orang tua/wali siswa untuk kembali menyekolahkan anaknya di sekolah darurat. Pasalnya kawasan di Srunen dilarang untuk tempat tinggal dan kegiatan belajar mengajar.

Advertisement

“Di sana daerah teralarang, kami akan upayakan siswa untuk kembali belajar di shelter school untuk kenyamanan tanpa mengurangi proses pendidikan,” katanya saat ditemui di SD Srunen Darurat, Kamis (8/9).

Ia menambahkan, upaya yang dilakukan untuk mengajak siswa kembali sekolah dilakukan dengan pendekatan dialog persuasif. Dibantu pemerintah Kecamatan dan Polsek Cangkringan, pihaknya akan menagajak siswa untuk belajar lagi.

Terpisah, Kabag Humas Pemkab Sleman Endah Sri Widiastuti menegaskan pemerintah tidak akan menuruti keinginan siswa dan masyarakat untuk mengirimkan guru ke SD Srunen. “Proses belajar mengajar tetap di SD darurat, kalaupun ada yang di sana [SD Srunen] tidak dilayani,” ujarnya. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif