Jogja
Minggu, 8 Oktober 2017 - 23:20 WIB

KEANEKARAGAMAN HAYATI : Melindungi Spesies Harimau Terakhir di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infografis Harimau Sumatra oleh WWF Indonesia. (IST)

Tingginya laju deforestasi dan pembukaan lahan merupakan salah satu ancaman yang mengakibatkan hilangnya rumah Harimau Sumatra

Harianjogja.com, JAKARTA-Kehidupan Harimau Sumatra atau Panthera tigris sumatrae masih saja terancam. Selain terancam deforestasi, hewan dilindungi ini juga terancam perburuan yang tetap tinggi.

Advertisement

Sunarto, Ekolog Satwa dan Lanskap WWF-Indonesia dalam surelnya mengungkapkan, Harimau Sumatra merupakan satwa kharismatik ini merupakan satu-satunya jenis harimau yang masih ada di Indonesia. “Dulu, Indonesia pernah memiliki tiga jenis harimau yakni Harimau Bali, Harimau Jawa, dan Harimau Sumatra. Sayangnya, Harimau Bali dan Harimau Jawa telah dinyatakan punah pada 1960-an,” ungkap dia beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, satwa kharismatik yang satu ini memang memiliki banyak cerita mulai dari cerita membahagiakan, seperti terekamnya sosok Harimau Sumatra pada camera trap yang dipasang di hutan hingga kabar memprihatinkan tentang berbagai ancaman yang dihadapi oleh Harimau Sumatra untuk bertahan hidup.

Tingginya laju deforestasi dan pembukaan lahan merupakan salah satu ancaman yang mengakibatkan hilangnya rumah Harimau Sumatra. Akibatnya, harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia.

Advertisement

Konflik pun tak dapat dihindarkan. Sejumlah kasus, seperti kasus harimau menyerang ternak, masuk lahan pertanian dan perkebunan, melukai masyarakat, atau harimau terperangkap jerat hewan buruan menunjukkan bahwa kehidupan satwa ini di habitat aslinya sudah terganggu.

“Masalah makin bertambah ketika perburuan harimau meningkat. Cerita nyata dari rekan saya, seorang polisi hutan anggota Tiger Protection Unit [TPU] yang menemukan jerat harimau di kawasan konservasi membuat saya sedih. Ya, bahkan kawasan yang dilindungi pun tak aman,” ujar dia.

Hal ini terjadi karena perdagangan ilegal harimau masih marak di pasar gelap. Penindakan tegas untuk menghentikan perburuan dan perdagangan harimau harus segera dilakukan. Kemudian, beberapa waktu lalu, peristiwa kebakaran hutan dan kabut asap makin
menambah tantangan dalam upaya konservasi Harimau Sumatra. Kebakaran hutan merusak habitat harimau dan mengganggu kualitas hidupnya.

Advertisement

“Sebuah peristiwa yang harusnya tak boleh terulang lagi. Cerita di atas adalah beberapa ancaman yang membayangi upaya konservasi Harimau Sumatra yang kami lakukan,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif