SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Kebakaran misterius di Gunungkidul diselidiki oleh BPBD namun tidak berhasil menemukan sumber api

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kebakaran tanpa sumber api yang jelas yang menimpa Ladino dan empat Kepala Keluarga (KK) yang lain di Kwangen Lor, Pacarejo, Semanu masih terjadi.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Seperti diungkapkan oleh salah seorang korban, Ladino. Pada Kamis (30/9), api kembali membakar pakaian yang dimiliki oleh keluarganya sekitar pukul 07.30 WIB. Pakaian tersebut diletakkan di atas tampungan air atau ‘gentong’.

“Padahal kami sedang duduk-duduk di halaman rumah, kemudian kami mencium aroma hangus. Setelah kami cek, ternyata pakaian sudah dalam kondisi terbakar,” ujarnya, Kamis.

Setelah itu, ia berusaha memadamkan api menggunakan air dan api berhasil dipadamkan. Siang harinya, lima orang yang ia sebut ‘orang pintar’ datang ke kediamannya dan menyampaikan harapan agar kondisi yang dialami Ladino dan korban lainnya, segera selesai.

Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Sutaryono  menerangkan, pihaknya tidak membentuk tim khusus untuk menelusuri penyebab musibah kebakaran misterius yang terjadi di Kwangen Lor, Pacarejo, Semanu.

Pihaknya meminta warga mengambil kearifan lokal, untuk mencari penyebab kebakaran yang hanya terjadi pada sejumlah perabotan milik warga setempat itu.

Pasalnya, lanjut Sutaryono, setelah melakukan pantauan di lokasi kejadian sejak Jumat (30/9/2015), BPBD tidak menemukan sumber api yang dapat dipahami oleh logika manusia.

“Secara ilmu kebencanaan, tidak masuk [tidak dapat dipahami], sumber api sesungguhnya bisa berasal dari arus pendek listrik, puntung rokok atau pembakaran tungku. Tapi ini tidak ada sumber api yang jelas,” terangnya, Kamis (1/10/2015).

Sutaryono juga menegakan bahwa kejadian ini baru pertama kali terjadi di Gunungkidul dan diketahui oleh BPBD. Meski demikian BPBD telah memberikan bantuan kepada seluruh korban berupa makanan, pakaian, dan alat mandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya