SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (JIBI/Solopos/Dok)

Kebakaran Gunungkidul menghanguskan dua buah rumah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dua rumah limasan milik Suraji,33, warga Dusun Guyangan Kidul, Desa Mertelu, Gedangsari terbakar, Sabtu (12/9/2015) sekitar pukul 20.00 WIB. Sulitnya mendapatkan air membuat api cepat berkobar, dalam rentang waktu 30 menit, kedua rumah yang didominasi kayu ini ludes terbakar.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, Minggu (13/9/2015), kebakaran terjadi saat kondisi rumah sedah kosong. Saat itu, Suraji dan keluarga sedang berkunjung ke rumah saudaranya di lain dusun.

“Saya hanya diberitahu tetangga. Untuk tahu penyebabnya, saya tidak tahu. Kejadiannya juga relatif cepat karena hanya terjadi sekitar 30 menit,” kata Suraji kepada awak media, kemarin.

Akibat musibah ini, Suraji dan keluarga terpaksa mengungsi ke rumah saudara untuk sementara waktu. Bahkan warga sekitar pun ikut memabantu kerja bakti membersihkan sisa-sisa puing kebakaran.

“Kami tidak tahu sampai kapan harus mengungsi, karena seluruh harta benda milik kami habis terbakar,” ungkapnya.

Adapun barang yang terbakar tidak hanya cadangan pangan dan perabot rumah tangga. Namun uang tabungan sebesar Rp 500.000 juga ikut terbakar, sementara itu perhiasan gelang emas seberat 13 gram juga ikut hangus.

“Api dengan cepat berkobar dan warga tidak sempat memadamkannya sehingga api padam dengan sendirinya,” ujar Suraji.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul, Budhi Harjo mengaku sudah memberikan bantuan untuk keluarga korban. Harapannya bantuan tersebut bisa meringankan beban yang dialami Suraki sekeluarga.

“Logistik yang kami serahkan tidak hanya bahan pangan, akan tetapi juga pakaian, alat dapur termasuk baju anak sekolah dan buku tulis,” kata Budhi.
Dia menambahkan, kebakaran yang terjadi merupakan yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua pekan. Untuk itu, Budhi berharap warga waspada sehingga kebakaran bisa dicegah.

“Kalau memang mau bepergian, dicek terlebih dahulu kondisi rumah. Kalau perlu listrik dimatikan juga tidak apa-apa, sebab ini demi keselamatan sendiri,” ungkapnya.

Menurut Budhi, musim kemarau membuat api cepat berkobar karena embusan angin. Selain itu, kesulitan air juga bepengaruh terhadap upaya pemadaman yang dilakukan. “Untuk itulah kenapa saya minta warga waspada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya