SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran Gunungkidul yang terjadi misterius dikhawatirkan terjadi lagi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kondisi di Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo, Semanu, berangsur-angsur normal. Kebakaran misterius yang menimpa empat rumah warga, sejak Sabtu (9/10/2015) sudah tak terjadi lagi. Kendati demikian, para korban masih khawatir sehingga belum bisa beraktivitas seperti biasa.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Keponakan korban yang bernama Tugiyah, Karjini,27, mengatakan, kebakaran terakhir terjadi pada Jumat (8/10/2015). Saat itu, kasur dan almari milik Ladiyo terbakar. Kebakaran itu merupakan peristiwa yang terakhir, sebab hingga Minggu (11/10/2015), belum ada lagi kebakaran susulan.

“Kondisinya sudah berangsur-angsur normal, karena selama dua hari ini belum ada lagi kebakaran perabot. Mudah-mudahan ini sebagai pertanda baik, sehingga kebakaran tak terulang lagi,” kata Karjini kepada Harianjogja.com, Minggu kemarin

Meski kondisi di sana sudah membaik, Karjini mengaku seluruh korban belum sepenuhnya bisa keluar dari trauma kebakaran misterius tersebut. Mereka belum sepenuhnya tenang saat masuk ke rumah.

“Kami masih khawatir kebakaran itu terjadi kembali,” ungkapnya.

Dia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan agar kebakaran tersebut tak terjadi lagi. Cara-cara yang dilakukan mulai dari mematikan aliran listrik di sekitar rumah hingga bertanya kepada orang yang dituakan di desa itu.

“Kami juga terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar kebakaran itu bisa berhenti. Jujur saya, kondisi ini sangat mengganggu dan mudah-mudahan cepat berakhir,” imbuh Karjini.

Sebelumnya, Sekretaris Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Himpunan Psikologi Indonesia Andika Kustaryono mengatakan, korban kebakaran misterius butuh dukungan moral. Sebab, peristiwa yang tak masuk dinalar itu bisa berpengaruh terhadap kondisi psikis mereka.

“Dampaknya jelas dirasakan oleh pemilik rumah. Kejadian itu bisa membuat kondisi psikis mereka menjadi tertekan, sehingga butuh dukungan moral dari warga sekitar,” kata Andika, Kamis (8/10/2015).

Dia berharap agar masyarakat sekitar tidak mengucilkan warga yang menjadi korban kebakaran misterius. Hal itu dilakukan agar kondisi psikis korban stabil, sehingga bisa terhindar dari gejala gangguan jiwa atau depresi.

“Harus dibantu dan dikuatkan mentalnya, sehingga mereka bisa beraktivitas seperti biasa. Cara yang ampuh yang dilakukan dengan tetap mengikutkan korban dalam kegiatan dalam masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya