Jogja
Senin, 12 Oktober 2015 - 10:20 WIB

KEBAKARAN GUNUNGKIDUL : Warga Masih Khawatir Kebakaran Kembali Terjadi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran Gunungkidul yang terjadi misterius dikhawatirkan terjadi lagi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kondisi di Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo, Semanu, berangsur-angsur normal. Kebakaran misterius yang menimpa empat rumah warga, sejak Sabtu (9/10/2015) sudah tak terjadi lagi. Kendati demikian, para korban masih khawatir sehingga belum bisa beraktivitas seperti biasa.

Advertisement

Keponakan korban yang bernama Tugiyah, Karjini,27, mengatakan, kebakaran terakhir terjadi pada Jumat (8/10/2015). Saat itu, kasur dan almari milik Ladiyo terbakar. Kebakaran itu merupakan peristiwa yang terakhir, sebab hingga Minggu (11/10/2015), belum ada lagi kebakaran susulan.

“Kondisinya sudah berangsur-angsur normal, karena selama dua hari ini belum ada lagi kebakaran perabot. Mudah-mudahan ini sebagai pertanda baik, sehingga kebakaran tak terulang lagi,” kata Karjini kepada Harianjogja.com, Minggu kemarin

Meski kondisi di sana sudah membaik, Karjini mengaku seluruh korban belum sepenuhnya bisa keluar dari trauma kebakaran misterius tersebut. Mereka belum sepenuhnya tenang saat masuk ke rumah.

Advertisement

“Kami masih khawatir kebakaran itu terjadi kembali,” ungkapnya.

Dia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan agar kebakaran tersebut tak terjadi lagi. Cara-cara yang dilakukan mulai dari mematikan aliran listrik di sekitar rumah hingga bertanya kepada orang yang dituakan di desa itu.

“Kami juga terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar kebakaran itu bisa berhenti. Jujur saya, kondisi ini sangat mengganggu dan mudah-mudahan cepat berakhir,” imbuh Karjini.

Advertisement

Sebelumnya, Sekretaris Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Himpunan Psikologi Indonesia Andika Kustaryono mengatakan, korban kebakaran misterius butuh dukungan moral. Sebab, peristiwa yang tak masuk dinalar itu bisa berpengaruh terhadap kondisi psikis mereka.

“Dampaknya jelas dirasakan oleh pemilik rumah. Kejadian itu bisa membuat kondisi psikis mereka menjadi tertekan, sehingga butuh dukungan moral dari warga sekitar,” kata Andika, Kamis (8/10/2015).

Dia berharap agar masyarakat sekitar tidak mengucilkan warga yang menjadi korban kebakaran misterius. Hal itu dilakukan agar kondisi psikis korban stabil, sehingga bisa terhindar dari gejala gangguan jiwa atau depresi.

“Harus dibantu dan dikuatkan mentalnya, sehingga mereka bisa beraktivitas seperti biasa. Cara yang ampuh yang dilakukan dengan tetap mengikutkan korban dalam kegiatan dalam masyarakat,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif