SOLOPOS.COM - Suasana di halaman rumah Ladino di Dusun Kwangen, Pacarejo, Semanu Gunungkidul. (Harian Jogja/Uli Febriarni)

Kebakaran Gunungkidul yang misterius menimpa rumah Ladino menyebabkan banyak orang datang ke sana melakukan ritual mistis

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kehadiran pengunjung yang tidak terkontrol ke kediaman Ladino dan kerabat sempat membuat suasana semakin keruh. Pasalnya tidak sedikit yang datang ke sana, justru membawa benda-benda yang secara sudut pandang mistis, merupakan hal yang membawa energi negatif ke dalam rumah.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Pendamping rumah Ladino, Yayuk menjelaskan, pada rentang waktu antara Jumat atau Sabtu (2 atau 3/10/2015) lalu ada orang yang berkunjung mengaku berasal dari Playen, dan membawa Ladino ke ladang di selatan dusun, yang diketahui sebagai lokasi Tugiyah, Pardal dan seorang kerabatnya mencari rumput pada Jumat (18/9/2015) silam.

Sepulang dari sana, terjadi kerumitan bagi Yayuk dan Martun untuk membuat suasana di dalam rumah kembali sedikit tenang.

Setelah itu, datang pula pengunjung yang mengaku sebagai utusan ‘Ki Puger’ membawa tanah dan batu dari ladang yang sama, dan tanpa izin meletakkan tanah dan batu itu di halaman depan dan belakang rumah Ladino.

Tak berhenti, tiga hari berturut-turut sejak Minggu, Senin, Selasa, mereka kecolongan. Ada pengunjung yang membawa telur angsa busuk, dan ada pula yang membakar kemenyan serta dupa.

Terakhir, Selasa (6/10/2015) malam, ada pemuda berusia sekitar 17 tahun bersama kawan-kawannya datang ke kediaman Ladino. Tanpa sepengetahuan Yayuk, Martun dan Wasno, mereka menyembunyikan dupa berbentuk segitiga dan membakarnya, sekaligus membawa air.

“Pengunjung yang membawa dupa, kemenyan, dan membakarnya tanpa sepengetahuan kami, juga selalu ada saja, padahal semua benda itu sangat tidak diperbolehkan memasuki rumah, membawa pengaruh buruk, bisa dikatakan sebagai makanan jin yang datang ke rumah ini. Semalam, salah satu dari anak muda ini, kesurupan sekitar pukul 02.00 WIB,” terangnya.

Yayuk, Martun, dan Ladino beserta kerabat, malam ini mengadakan pertemuan bersama dengan masyarakat setempat, untuk memasang pagar di lokasi terdekat dengan luweng yang dianggap sebagai rumah makhluk yang terganggu akibat kedatangan Tugiyah dan kerabatnya saat mencari pakan ternak di ladang.

“Tapi menunggu situasi di rumah clear dulu, baru di sana ditutup. Kalau pembahasan itu, akan di-fix-kan malam ini, tapi ditutup kapan, masih belum tahu,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya