SOLOPOS.COM - Bangunan dam di bawah jembatan Ngablak, Desa Sitimulyo yang ambrol. Foto diambil Senin (26/10/2015) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Kebakaran Kulonprogo terjadi di kantor dewan setempat.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebuah mesin genset di area gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo terbakar dan berasap, Senin (26/10/2015). Sebelum bertambah besar, sejumlah pegawai berusaha memadamkannya dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Sebelumnya, salah satu petugas cleaning service, Eko Yunianto, mengaku menyalakan genset karena ada pemadaman listrik. Dia kemudian meninggalkan genset yang terletak di halaman belakang untuk melakukan aktivitas lain. Beberapa menit kemudian, Eko dipanggil atasannya dan diminta mengecek ke ruang penyimpanan genset. Saat itu, suhu di sekitar ruangan terasa memanas.

Eko diperintahkan mengamati kondisi ruangan beserta genset di dalam setidaknya selama 30 menit. Jika suhunya masih tinggi, harus ada tindakan lebih lanjut.

“Tidak sampai setengah jam ternyata sudah ada api kecil merah menyala tapi saya tidak tahu posisi api di bagian mana,” ungkap Eko.

Eko pun segera memadamkan genset. Asap mulai mengepul keluar ruangan dan membuat sejumlah pegawai serta anggota dewan panik. Sembari menunggu petugas pemadam kebakaran (damkar) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo, beberapa pegawai berusaha memadamkan api dengan memakai dua buah APAR.

Api sudah padam ketika petugas damkar tiba. Mereka memeriksa kondisi ruangan dan genset untuk memastikan api sudah benar-benar mati. Petugas tidak melakukan penyemprotan air karena khawatir justru menimbulkan konslet.

“Generator tidak bisa kena air. Nanti malah bisa lebih parah,” kata Tugiyat, salah satu petugas damkar BPBD Kulonprogo.

Berdasarkan hasil pengecekan petugas damkar, kebakaran terjadi akibat kebocoran radiator pada genset. Menurut Tugiyat, sistem pendinginan pada genset tidak berfungsi dengan sempurna sehingga menimbulkan kenaikan suhu.

Sementara itu, Humas Sekretariat DPRD Kulonprogo, Nur Yulianto mengungkapkan, kerugian akibat kebakaran genset diperkirakan lebih dari Rp100 juta. Sebab, nilai genset yang pengadaannya dilakukan pada 2006 lalu itu mencapai Rp136,726 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya