SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran misterius kini tidak hanya dirasakan di dua rumah, tetapi di tetangga sekitar.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dampak kebakaran perabotan di dalam rumah, yang terjadi secara misterius di Rumah keluarga Ladino dan Tugiyah, warga Kwangen Lor, Desa Pacarejo Semanu, kini meluas. Hingga Rabu (30/9/2015), total lima Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran. (Baca Juga : KEBAKARAN GUNUNGKIDUL : Rumah Ladino Terbakar Misterius, Setiap Hari Ada Barang Terbakar)

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Jika sebelumnya kebakaran hanya dialami Ladino pada Jumat (18/9/2015), namun belakangan juga dialami oleh keluarga Tukijem, Jumiran, Pardal, dan Sukirah. Entah kebetulan atau ada sebab lain, kelima KK itu masih ada hubungan saudara. Jarak antara rumah satu dengan yang lain, cukup berdekatan.

Kebakaran misterius terakhir dialami oleh keluarga Ladino dan Sukirah. Dinding rumah Ladino yang terbuat dari bambu, pada bagian dapur, hangus dan rusak terbakar. Padahal, saat kejadian keluarga tersebut tidak ada aktivitas menyalakan api atau yang lain.

“Kejadiannya Selasa (29/9/2015) sore hari. Gedek [anyaman bambu] dekat tungku masak terbakar, padahal kami tidak menyalakan api, tungku juga sudah lama tidak digunakan,” terang Ladino, ditemui di kediamannya.

Waktu itu, pihaknya bersama dengan keluarga tengah berbincang-bincang di teras rumah. Ia kaget mendadak api berkobar dari dapur. Kondisi yang dialami benar-benar membuat keluarganya frustasi. Sudah sepuluh hari, sejak kejadian pertama kali, ia dan keluarganya tidak berani tidur di dalam rumah. Mereka memilih menggelar tikar di luar rumah untuk alas tidur.

Benda-benda yang sebelumnya ada di dalam rumah, semuanya sudah berada di halaman. Ladino menyebut api tak lagi membakar perabotan yang sudah diletakkan di luar rumah.

Ladino menuturkan, meskipun pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan ke lokasi, hingga kini belum ditemukan titik terang.

Sedangkan, dijumpai di kediaman berbeda, Pardal menjelaskan kebakaran misterius menghanguskan bagian gordyn jendela, dalam waktu nyaris bersamaan dengan yang dialami Ladino. Ia sempat memadamkan api, agar tidak meluas membakar rumah.

Pardal hanya bisa geleng-geleng kepala ketika ditanyai tentang kejadian yang ia alami. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

“Bersama dengan yang lainnya, mengundang ustad agar didoakan. Kami bersyukur sekarang kami mulai tenang,” ungkapnya.

Sekitar 50 meter dari rumah Pardal, selanjutnya terlihat pula Sukirah yang kini di halaman rumahnya penuh dengan perabotan rumah. Ia mengaku panik. Sejak dua gordyn jendela rumahnya terbakar, juga tanpa sumber api yang jelas, seluruh perabotan dipindahkan ke luar rumah. Bersama dengan keluarga besar, Sukirah tidur di luar rumah. Serupa dengan Ladino dan Pardal, suasana di dalam rumah Sukirah juga kosong.

Saksi kejadian, anak kandung Sukirah, yakni Suharyanto mengisahkan, dirinya mendapati bagian depan rumah dilalap si jago merah. Setelah ia berusaha memadamkan api, api berhasil dipadamkan. Namun, kondisi itu tidak berlangsung lama, gordyn jendela rumahnya kembali terbakar, dari sisi yang lain. Kini, kelima KK masih memilih membiarkan perabot berada di luar rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya