Kebakaran Pasar Bendungan terbakar ditindaklanjuti dengan pembangunan pasar darurat
Harianjogja.com, KULONPROGO – Progres pembangunan pasar darurat untuk relokasi sementara pedagang Pasar Bendungan yang telah berjalan hampir dua pekan diperkirakan baru mencapai 10% pada Jumat (13/5/2016) kemarin.
Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra
Meski demikian, Pemkab Kulonprogo optimis pelaksana proyek bisa menyelesaikan pembangunan tepat waktu.
Pembangunan pasar darurat dimulai pada 2 Mei lalu. Ada 44 kios dan 364 kapling los yang disiapkan di lahan seluas kurang lebih 7.000 meter persegi yang terletak di belakang SD Negeri IV Bendungan, Wates.
Proyek yang menelan anggaran hingga Rp1,3 miliar tersebut harus selesai maksimal dalam 40 hari. Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Daerah Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PerindagESDM) Kabupaten Kulonprogo, Slamet Riyadi mengatakan, ada 100 pekerja yang dikerahkan untuk kejar target pembangunan.
“Targetnya biar cepat dikebut dan selesai sesuai jadwal,” ungkap Slamet, Jumat (13/5/2016).
Pasar Bendungan rusak parah akibat kebakaran pada pertengahan April lalu. Korban kebakaran tercatat sebanyak 345 pemilik kios dan 41 pemilik kapling los. Total kerugiannya yang dialami ratusan pedagang itu diperkirakan mencapai Rp5,376 miliar.
Slamet lalu mengatakan, pelaksana proyek pasar darurat memang hanya satu rekanan. Namun, ada dua mandor yang dilibatkan untuk mempercepat pengerjaan. Seorang mandor mengawasi separuh proyek di sisi timur, sementara mandor lainnya bertanggungjawab untuk sisi barat.
Slamet pun berharap para pedagang bisa menerima fasilitas relokasi sementara yang disediakan dan mau memanfaatkannya hingga Pasar Bendungan selesai direnovasi.