SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mengais puing-puing kebakaran Pasar Bendungan Wates Kulonprogo, Kamis (21/4/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Kebakaran Pasar Bendungan Kulonprogo belum ditindaklanjuti dengan pembangunan pasar darurat

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemkab Kulonprogo masih sibuk merancang konsep penataan relokasi sementara pedagang Pasar Bendungan ke pasar darurat. Pemerintah juga masih menunggu jawaban atas surat permohonan pemanfaatan Pakualaman Ground (PAG) yang telah dikirimkan ke Puro Pakualaman beberapa hari lalu.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Daerah Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (PerindagESDM) Kabupaten Kulonprogo, Slamet Riyadi mengatakan, tim masih melakukan beberapa kajian dan mempertimbangkan materi yang dipaparkan konsultan. “Ini baru rapat terus setiap hari,” ujar Slamet, Selasa (26/4/2016).

Slamet mengungkapkan, tim telah mendengar paparan dari konsultan terkait rencana konsep penataan relokasi sementara pada rapat sebelumnya, Senin (25/4/2016) kemarin. Selanjutnya, tim akan menentukan konsep penataan yang paling tepat diterapkan, biaya yang dibutuhkan, serta besar anggaran yang bisa diupayakan.

Sebanyak tiga titik dipersiapkan sebagai kawasan relokasi sementara pedagang Pasar Bendungan, yaitu terletak di belakang pasar atau halaman depan KUD Bendungan, belakang KUD Bendungan, dan belakang SD Negeri 4 Bendungan, Wates.

Namun, para pedagang tidak bisa hanya diam menunggu pasar darurat selesai disiapkan. Sejak sehari paska kebakaran, sebagian pedagang telah kembali berjualan di sekitar Pasar Bendungan dengan mendirikan lapak darurat.

Terkait kondisi itu, Slamet mengaku sulit membendung semangat para pedagang karena mereka memang butuh segera berjualan. Meski begitu, dia sudah menyampaikan jika lahan di belakang pasar dan depan KUD Bendungan juga akan dijadikan lokasi pasar darurat.

Dia kemudian berharap aparat pemerintah kecamatan dan desa turut aktif melakukan  pendekatan personal dan dialog dengan para pedagang agar nantinya tidak menolak dipindah ke pasar darurat. “Kemarin mereka bilang akan pindah jika sudah ada kegiatan pembangunan untuk relokasi,” kata Slamet.

Pasar darurat akan dibangun secepatnya. Namun, Slamet tidak bisa menyebutkan kepastian mengenai target tertentu. Menurutnya, ada beberapa tahapan yang perlu dilaksanakan sehingga realisasi pasar darurat membutuhkan waktu.

Pemkab Kulonprogo juga masih menunggu jawaban dari Puro Pakualaman terkait surat permohonan pemanfaatan PAG. “Itu terkait ijin tempat karena tempat relokasi rencananya ada di atas PAG,” ucap Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya