Jogja
Jumat, 3 Januari 2014 - 03:30 WIB

KEBAKARAN PASAR : Pedagang Pasar Semin Bingung Bayar Utang

Redaksi Solopos.com  /  Nugroho Nurcahyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim dari Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang Jawa Tengah, Kamis (2/1/2014), melakukan olah tempat kejadian perkara kebakaran di Pasar Semin. Dalam olah TKP tersebut Labfor mengamankan beberapa barang yang diduga menjadi penyebab kuat kebakaran. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Semin menyebabkan ratusan pedagang kehilangan pekerjaan. Setidaknya dari 439 pedagang, 266 di antaranya yang harus menganggur entah sampai kapan karena Pemerintah Kabupaten Gunungkidul belum bisa memastikan kapan pasar darurat direalisasikan pascakebakaran.

Kios yang menjadi lahan mereka mencari nafkah ludes dilalap si jago merah pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2013), di saat warga lainnya sibuk merayakan pesta ganti tahun. Agus Setiawan, salah satu pedagang yang kiosnya terbakar mengaku bingung setelah melihat kiosnya kini jadi puing-puing bara. Pria kelahiran 20 Desember 1964 ini  kehilangan dua kios dan empat los tempatnya berjualan bersama karyawannya. “Tempat jualan saya ada tujuh yang masih utuh hanya satu kios,” ucap Agus saat ditemui di rumahnya yang berjarak sekitar 200 meter dari Pasar Semin, Kamis (2/1/2014) siang.

Advertisement

Saat kejadian dia tengah bersantai dengan keluarganya namun sekitar pukul 22.30 WIB ia mendengar teriakan warga bahwa tempatnya berjualan ikut terbakar. Ia langsung berusaha mematikan api dengan alat seadanya di saat yang lain sibuk menyelamatkan barang dagangan. Namun upayanya sia-sia, api terus membakar kios dan losnya, hanya satu kios selamat dan beberapa barang dagangan yang masih utuh. Kini Agus belum memiliki rencana untuk meneruskan jualannya. “Saya belum dapat kabar kapan pasar darurat dimulai,” kata Agus.

Agus bingung karena dia punya tanggungan mengangsur utang bulanan ke salah satu bank yang jumlahnya mencapai Rp10 juta per bulan. Sampai saat ini, bank belum mengetahui soal bencana kebakaran tersebut. Agus berharap bank bersedia memberi dispensasi waktu untuk mengangsur cicilan per bulan. Menurut Agus, sebagian besar pedagang Pasar Semin memiliki angsuran utang bulanan ke bank.

Susmiyati, pemilik kios material bangunan juga mengaku belum mendapat kabar pasar darurat yang dijanjikan Pemkab. Sejak dua hari ini, dia terpaksa belum bisa berjualan di area Pasar Semin karena belum dibolehkan. “Harapan saya hanya satu, bisa berjualan lagi,” harap dia.

Advertisement

Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Gunungkidul Widagdo mengakui belum ada kepastian kapan pasar darurat dimulai. Dia masih menunggu anggaran 2014 ini. Untuk mendirikan pasar darurat setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp200 juta.. Namun Dia menjanjikan pedagang bisa mulai berjualan secepatnya. “Yang kiosnya masih utuh, bisa digunakan kembali setelah selesai penyelidikan kepolisian” ucap Widagdo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif