SOLOPOS.COM - Tim dari Pusat Laboratorium Forensik Cabang Semarang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sedang melakukan rangkaian proses identifikasi di lokasi kebakaran asrama Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Kamis (7/1/2016).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Kebakaran pondok pesantren menyebabkan trauma pada para santri

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Santri di Pondok pesantren (Ponpes) Darul Qur’an Wal Irsyad, Ledoksari, Kepek, Wonosari mendapat tempat tinggal baru. Selain itu, pihak Ponpes juga membangun sebuah gedung baru yang sedianya akan ditempatkan sebagai aula bagi santri.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Sedianya gedung yang mengalami bencana kebakaran, tidak akan digunakan lagi sebagai asrama santri. Kalaupun akan digunakan, maka ruang-ruang di sana akan digunakan sebagai tempat mengaji bersama.

Salah satu Dewan Kehormatan Ponpes Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari, Sya’ban, Minggu (10/1/2016) mengatakan saat ini santri terlihat begitu trauma dengan bencana kebakaran yang mereka alamai, mayoritas dari mereka tidak ingin lagi banyak beraktivitas di gedung berlantai dua tersebut.

Aktivitas para santri saat ini hanyalah berupa aktivitas pribadi, karena pondok diliburkan usai kejadian dan baru akan memulai kegiatan seperti biasa pada Senin (11/1/2016). Tidak sedikit santri yang berasal dari luar Gunungkidul memilih pulang ke kediamannya masing-masing setelah dijemput oleh orang tua mereka.

“Untuk istirahat, mereka tidur di asrama ustadz, dan asrama putra yang tak jauh dari sini [gedung yang terbakar]. Saat ini kami juga sedang ‘mengebut’ pembangunan gedung bagi mereka, rencananya berbentuk aula, dan akan kami desain di dalamnya, santri akan makan di sana,” terangnya.

Disinggung mengenai kondisi bangunan gedung yang terbakar, Sya’ban mengungkapkan Tagana Gunungkidul sudah melakukan pembersihan lokasi, selain itu para santri juga sudah mulai ke sana untuk mengambil barang-barang milik mereka yang masih bisa diselamatkan.

“Untuk selanjutnya bangunan yang terbakar ini mau diapakan, kami masih menunggu ketentuan dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), karena bangunan itu milik mereka, belum diserahterimakan kepada kami, walaupun sudah kami gunakan selama kurang lebih dua tahun, atas seizin Kemenpera,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Gusti Mangkubumi dan sejumlah perwakilan dari Karang Taruna Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Gunungkidul, dan Komite Pemuda Nasional Indonesia datang untuk melihat kondisi terakhir lokasi kebakaran, menjalin silaturahmi sekaligus menyampaikan sejumlah bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya