SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Kebakaran Kota Jogja kesulitan menjangkau titik api karena banyaknya asap. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Butuh waktu dua jam bagi untuk memadamkan api.

Harianjogja.com, JOGJA – Toko Batik Raditya milik Rudi Sastyawan di Jalan Malioboro 137, yang berada di wilayah Kelurahan Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Jogja terbakar, Selasa (21/2/2017) siang. Petugas Dinas Kebakaran Kota Jogja kesulitan menjangkau titik api karena banyaknya asap. Butuh waktu dua jam bagi untuk memadamkan api. Meski kebakaran berlangsung nyaris tiga jam, namun sejak awal tidak terlihat adanya kobaran api, melainkan hanya asap yang mengepul.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Toko Raditya merupakan toko yang menyediakan berbagai macam batik di sisi barat Jalan Malioboro tepatnya di depan DPRD DIY, dengan bangunan tiga lantai. Bangunan toko dengan lebar menyamping sekitar 7 meter dan memanjang ke belakang sekitar 10 meter. Toko batik ini adalah milik Rudi Sastyawan yang juga adik kandung mantan Walikota Kota Jogja, Herry Zudianto.

Peristiwa kebakaran itu diketahui sekitar pukul 11.30 WIB dari warga yang berada di luar toko terutama pedagang kaki lima (PKL) sisi barat Malioboro, karena mencium bau asap menyengat. Sejumlah karyawan yang semuanya berada di lantai satu, awalnya tidak menyadari akan adanya kebakaran. Titik api berasal dari lantai tiga bangunan toko.

“Awalnya asap dari lantai tiga, bau, lalu diberitahukan ke karyawan toko,” ungkap Warman, salahsatu PKL di depan Toko Raditya.

Sejumlah PKL pun berjibaku memberikan bantuan kepada karyawan untuk menjangkau titik api. Ada yang meminjamkan alat pemadam api dari toko lain. Tetapi sayangnya pintu di lantai tiga yang berfungsi sebagai gudang itu terkunci.

“Api tidak kelihatan karena di dalam ruangan lantai tiga, tetapi asap itu banyak sekali,” kata Bagus PKL di depan Toko Raditya.

Pantauan Harian Jogja, sekitar pukul 12.30 WIB, regu pertama petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran. Mereka berupaya masuk melalui lantai satu, namun tidak memungkinkan karena banyaknya asap. Beberapa menit kemudian regu kedua tiba dengan membawa tangga besi. Dengan tangga itulah, petugas naik ke lantai tiga melalui sisi depan. Karena pintu dan jendela terkunci, petugas menjebol pintu dan memecahkan kaca. Ketika itu asap hitam pekat mulai banyak tampak dari luar bangunan.

Tak kurang dari 30 menit pemadaman berjalan, salahsatu petugas terpaksa turun ke bawah karena mengalami sesak nafas dan mendapatkan perawatan medis. Disusul dengan petugas lainnya yang juga mengalami sesak nafas karena terjebak asap di lantai tiga. Hanya dari teras sempit di lantai tiga itu petugas bertahan dengan menyemprotkan api. Sementara dari bawah, relawan lainnya memberikan dukungan dengan melemparkan air mineral ke teras lantai tiga. Air langsung digunakan para petugas untuk membasuh muka mereka karena mata yang nanar oleh pekatnya asap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya