SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya sirkulasi pusaran angin skala kecil

Harianjogja.com, SLEMAN—Hujan disertai angin kencang masih melanda wilayah DIY, termasuk Sleman. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya sirkulasi pusaran angin skala kecil.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Jogja Djoko Budiono menjelaskan dari analisa pola sirkulasi angin, saat ini muncul sirkulasi pusaran angin dengan skala kecil (eddy). Pusaran angin tersebut berada di Selat Karimata. Kondisi tersebut menyebabkan daerah pertemuan angin di wilayah Jawa.

“Dampaknya, untuk hari ini [Rabu, 19/4/2017] hingga lusa [Jumat, 21/4/2012], wilayah Jogja diprediksi terjadi hujan dengan intensitas ringan-sedang. Potensi itu akan terjadi di siang sampai sore hari,” katanya kepada Harian Jogja, Rabu (19/4/2017).

Selama musim pancaroba seperti ini, potensi hujan lebat dengan intensitas singkat disertai dengan angin kencang juga meningkat. Sleman salah satu kabupaten yang paling banyak terdampak peralihan musim ini. Pada Selasa (18/4/2017) dan Rabu (19/4/2017) kemarin misalnya, untuk angin bergerak dengan kecepatan hingga 20 kilometer perjam.

Wilayah Sleman bagian utara paling terasa karena kontribusi angin laut dari selatan bergerak menuju utara. Dampaknya, sejumlah pohon tumbang seperti di Gamping dan Tempel. Pembentukan awan cumulonimbus (Cb) juga dinilai cenderung tinggi. “Selama dua hari ke depan, diprediksi rata-rata kecepatan angin berkisar antara 10 dan 20 knot atau 18-36 km per jam,” kata Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya