Jogja
Rabu, 23 Agustus 2017 - 21:22 WIB

KEBERSIHAN BANTUL : Bukan Hanya Anggaran, Personel Pengelolaan Sampah juga Kurang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Kebersihan Bantul, dana APBD Rp12 miliar dinilai tak cukup untuk mengelola sampah di Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul kekurangan dana untuk pengolahan sampah. Mereka berencana menggandeng pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan itu.

Advertisement

Baca Juga : KEBERSIHAN BANTUL : Anggaran Pengelolaan Sampah Terbatas, Anggaran Terbatas, DLH Gandeng Swasta

Kepala DLH Bantul, Masharun Ghazali mengakui meski setiap tahun alokasi anggaran di dinasnya selalu meningkat, besarannya masih belum cukup. Sebab dengan asumsi 200 ton sampah per hari, DLH hanya memiliki 136 petugas dan empat truk yang dapat beroperasi dengan baik. Padahal dibandingkan dengan kabupaten lain seperti Sleman yang memiliki 400 personel dan 56 truk, jumlah tersebut memang sangat kecil.

“Kami juga sadar Pemkab Bantul tidak bisa dipaksa hanya untuk mengurusi sampah,” tuturnya, Selasa (22/8/2017).

Advertisement

Masharun menjelaskan mau tidak mau, permasalahan sampah ini merupakan urusan bersama. Sehingga pihaknya berusaha untuk menggandeng seluruh pihak untuk bersinergi mengatasi tumpukan sampah yang kian hari kian menggunung.

“Harapan kami dari pihak perusahaan ataupun perguruan tinggi yang memiliki CSR dapat memberikan uluran tangan,” katanya.

Guna mewujudkan Adipura 2018 dan Bantul Bersih Sampah 2019, ia menyadari hal itu tak cuma diraih dari sisi kelengkapan sarana dan prasarana saja. Maka pihaknya berusaha menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan sembarangan dan mengurangi sampah anorganik lewat pengelolaan bank sampah.

Advertisement

“Sehingga permasalahan sampah dapat diselesaikan di sumbernya,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif