SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi

Ilustrasi

Kebijakan pendidikan di Bantul kembali di sorot. Dewan menilai kebijakan Pemkab Bantul untuk mengubah nomenklatur sekolah terburu-buru dan tidak sesuai dengan spirit efisiensi

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

 

Harianjogja.com, BANTUL-Rencana perubahan nomenklatur sekolah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dinilai terburu-buru.

Menurut Anggota Komisi D DPRD Bantul Sigit Nursyam, kendati niat Pemkab Bantul mengganti nomenklatur itu terbilang positif, namun langkah yang terburu-buru justru hanya akan membebani pihak sekolah.

Baginya, hal itu tidak sejalan dengan spirit efisiensi yang selalu didengungkan selama ini.

Sebut saja misalnya, harus mengganti papan nama sekolah, penggantian arsip dan kop surat,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga mengaku tidak mendapatkan pemaparan detail mengenai program tersebut. Secara pribadi, ia memang telah mendengar wacana program itu, namun mengenai penjelasan spesifiknya, dirinya belum mendengarkan secara langsung dari dinas terkait.

“Intinya, jangan sampai membebankan sekolah lah. Apalagi ternyata program itu tidak dianggarkan,” tuturnya.

Terkait hal itu, kepala salah satu Sekolah Dasar Negeri di kawasan Srandakan yang enggan disebutkan identitasnya tak menampik program tersebut memang membebani sekolah.

Menurutnya, biaya untuk mengganti nomenklatur itu tak sedikit “Ya silakan saja sampean hitung sendiri. Berapa biaya mengganti papan nama, mencetak kertas kop untuk undangan, dan semua pernak-pernik lainnya,” keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya