SOLOPOS.COM - Jajaran Pemerintah Kecamatan Kalasan dan Depok, serta Pemdes Maguwoharjo meninjau tempat pembuangan sampah liar di Dusun Sambilegi Lor, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Selasa (14/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Harianjogja.com, SLEMAN—Kurangnya tempat pembuangan sementara (TPS) di Kecamatan Depok disebut sebagai salah satu penyebab munculnya tempat pembuangan sampah liar.

Jumlah TPS yang dikelola pemerintah belum mampu menampung semua sampah rumah tangga.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Camat Depok, Budiharjo mengungkapkan, hingga kini Depok memiliki 29 TPS yang tersebar di Desa Maguwoharjo, Condongcatur, dan Caturtunggal.

“Jumlah itu sebenarnya sudah ideal jika dibandingkan jumlah penduduk dan luas wilayah. Namun, banyaknya pendatang dan penyedia jasa dan usaha ternyata membuat volume sampah bertambah banyak,” ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (17/10/2014).

Idealnya, setiap tiga padukuhan memiliki satu TPS. Maka, 29 TPS seharusnya sudah cukup untuk menampung sampah dari 58 padukuhan di Depok.

“Tapi realisasinya memang TPS yang tersedia belum mampu menampung tingginya volume sampah harian,” ungkap Budi.

Tempat pembuangan sampah liar, diakui Budi masih jadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Sampah yang dibuang sembarangan tanpa dikelola dapat berdampak negatif bagi masyarakat sekitar.

“Pengendalian dan pengawasan di lokasi yang sering jadi pembuangan sampah liar itu sulit dilakukan. Kami butuh dukungan dari semua pihak,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya