SOLOPOS.COM - Sebuah mobil ludes terbakar di Jalan Mangunan-Dlingo pada Jumat (14/7/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Kecelakaan Bantul terjadi di Dlingo

Harianjogja.com, BANTUL — Diduga karena konsleting pada sistem, sebuah mobil matik terbakar di Jalan Imogiri-Mangunan, Mangunan, Dlingo, Bantul. Kejadian tersebut membuat mobil yang dikendari oleh satu keluarga yakni Johan (34), Nurul (33), Naban (9) dan Nabil (4) warga Sukaraja, Bogor tersebut ludes.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Salah satu penumpang, Nurul menyebutkan mobil bernomor polisi F 1846 IM tersebut melaju dari arah Imogiri untuk berwisata ke kawasan Hutan Pinus Mangunan. Sekitar pukul 15.30 WIB, saat melintas di tanjakan sebelah barat Balai Desa Mangunan asap muncul dari bagian kap depan mobil tersebut. Mengetahui hal tersebut, mobil akhirnya ditepikan di sisi kiri jalan. “Saya turunkan anak-anak, karena takut meledak,” ungkapnya pada Jumat (14/7/2017).

Setelah seluruh penumpang turun, Nurul melihat percikan api muncul di kap mobilnya. Tak disangka, api membesar seketika dan langsung menghanguskan seluruh bagian mobil. Api merembet dengan cepat sehingga langkah pemadaman tidak sempat dilakukan. “Yang penting anak-anak dan penumpang selamat semua,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Dlingo, AKP Sarjono mengatakan sebuah mobil pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Bantul telah diterjunkan. Namun begitu, seluruh badan mobil warna silver tersebut sudah terlanjur terbakar. Tidak butuh waktu lama, sekitar 30 menit petugas berhasil memadamkan api. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun lalu lintas di jalur wisata tersebut sempat macet karena banyaknya warga yang melihat. “Mobil sudah menepi dulu sebelum terbakar, sehingga lalu lintas bisa cepat dinormalkan kembali,” jelasnya.

Sementara, salah satu warga di lokasi kejadian, Arif menyebut bahwa kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Beberapa waktu sebelumnya, ada dua mobil yang juga terbakar di waktu dan tempat berbeda di jalur tersebut. Namun menurutnya, kejadian sebelumnya menimpa mobil yang umurnya tua, bukan mobil produksi baru. “Kalau ini kan grand livina matik, jadi masih baru dibanding mobil yang kebakar sebelumnya,” sebutnya.

Arif menambahkan, melihat kejadian terbakarnya mobil di jalur ini dugaan awal penyebabnya lantaran sang sopir memaksakan kendaraan untuk tetap naik, meskipun suhu mesin sudah cukup panas. Selain itu kondisi mobil yang tidak prima juga bisa jadi salah satu sebabnya. Sering kali mobil harus bergerak pelan di medan naik turun dan berliku karena padatnya arus lalulintas. “Kalau pas macet di tanjakan, bau kampas kopling mobil sangat menyengat,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya