Kecelakaan Bantul di daerah rawan terjadi hingga lima kasus hanya dalam sebulan.
Harianjogja.com, BANTUL-Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanitlakalantas) Polres Bantul Ipda Budi Haryanto mengatakan kawasan Jl.Wates-Jogja, tepatnya mulai dari KM 10-13 memang merupakan salah satu titik rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas di sepanjang Jl.Wates-Jogja.
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
Selain peristiwa terperosoknya truk molen yang terjadi Jumat (6/11/2015) dini hari di Dusun Surobayan, Desa Argomulyo, akhir September lalu juga terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang pengendara sepeda motor. Peristiwa tragis itu terjadi di Jl. Wates-Jogja, KM 13.
“Total, kalau tidak salah sudah ada lima kejadian di titik itu sejak September lalu,” ucapnya.
Menurutnya, titik mulai kilometer ke-10 hingga ke-13 memang sangat rawan. Kondisi jalan yang berkontur turunan dan tanjakan, minimnya penerangan, ditambah dengan tidak adanya marka jalan lantaran masih dalam tahap perawatan membuat para pengendara kerap kehilangan konsentrasinya. “Kalau sudah begitu, kecelakaan kemunkinan besar akan terjadi,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya sudah berencana untuk mengajukan usulan pengadaan lampu hazard yang dipasang di beberapa persimpangan sepanjang titik tersebut. Hanya saja, lantaran keputusan pengadaan itu ada di tangan pemerintah DIY, maka pihaknya pun hanya bisa menunggu.
Hal itu dibenarkan pula oleh Kapolsek Sedayu Kompol M. Nawawi. Saat dihubungi wartawan, ia mengakui, kondisi jalan di sekitar tempak kejadian memang sedikit gelap karena minim lampu penerangan. Selain itu, jalan juga baru dalam proses perbaikan sehingga garis marka jalan juga belum ada. Pihaknya berharap, ada penambahan rambu-rambu di lokasi tersebut termasuk lampu kedip sebagai isyarat bagi pengguna jalan agar berhati-hati.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
