SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/Solopos/Dok)

Kecelakaan Bantul di Jalan Siluk-Panggang rawan terjadi.

Harianjogja.com, BANTUL — Salah satu jalur rawan kecelakaan di Bantul menelan korban. Jalan menanjak di kawasan Jalan Siluk-Panggang, Desa Selopamioro memaksa bus Amanah yang berisikan rombongan besuk asal Gunungkidul terperosok ke jurang dan menabrak rumah warga,

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Kanitlakalantas Polres Bantul Ipda Mulyanto mengakui tingkat kepadatan arus lalu lintas di Bantul sisi timur itu kini memang mengalami peningkatan dari beberapa tahun lalu. Semakin meratanya lampu penerangan jalan umum (LPJU) ditambah dengan kontur jalan yang halus membuat banyak kendaraan yang menuju maupun dari Gunungkidul memilih jalur-jalur itu.

Seperti diketahui, ada tiga jalur di Bantul sisi timur yang kini mulai mengalami peningkatan jumlah kendaraan. Selain jalur Siluk-Panggang, dua jalur lainnya adalah jalur Imogiri-Dlingo, dan jalur Bukit Bintang.

“Dulu yang ramai hanya jalur Bukit Bintang. Tapi seiring kian padatnya arus lalu lintas di Bukit Bintang, dua jalur lainnya, terutama jalur selatan sekarang menjadi alternatif,” kata Mulyanto, Selasa (1/11/2016).

Oleh karena itulah, ia menyarankan kepada para pengemudi yang belum pernah melintasi kawsan itu, untuk ekstra berhati-hati. Bahkan ia menegaskan, jika memang terpaksa harus menuju dan meninggalkan Gunungkidul, pengemudi hendaknya memilih jalur lainnya saja.

“Di luar itu, kami sudah tak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga kini tengah berkooordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul terkait rencana penambahan rambu-rambu lalu lintas di kawasan tersebut, terutama di jalur Imogiri-Dlingo dan jalur Siluk-Panggang. Kontur jalanan yang menanjak dan berkelok-kelok akan sangat riskan bagi pengendara, terlebih jika masih jarang rambu lalu lintas.

Seperti diketahui, Senin (31/10/2016) petang lalu, sektar pukul 18.30, bus Amanah bernopol AB 7659 AK melintas di Jalan Siluk-Panggang. Saat tiba di Simpang Tiga Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro, bus yang dikendarai Supratdiyono, 40, warga Dusun Temon, RT 03, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul, gagal menanjak. Sadar bus tidak bisa melaju di tanjakan, belasan penumpang memutuskan keluar dari dalam bus.

Gagalnya bus saat melintasi tanjakan itu ditengarai lantaran terjadi kerusakan di bagian mesin. Setelahnya, bus tersebut berhenti sejenak, lalu para penumpang keluar.

“Bus itu tidak bisa naik karena mesin mati secara tiba-tiba, sementara mesin mati pas di tanjakan,” jelas Kapolsek Imogiri, Kompol Riyono, saat dihubungi terpisah.

Sayangnya, dari belasan penumpang yang keluar, di dalam bus itu masih terdapat tiga orang yang tak bisa keluar, termasuk di antaranya dua orang penumpang, dan sopir.

“Dari ketiga orang itu yang meninggal satu, luka-luka dua. Kalau sopir hanya luka-luka,” imbuhnya.

Riyono menjelaskan, selepas belasan penumpang keluar, bus tersebut sempat diparkir. Tapi tiba-tiba bus tersebut bergerak mundur, sementara supir tak bisa lagi mengendalikan laju busnya. Akhirnya bus tersebut masuk jurang dan menubruk rumah warga sekitar.

“Korban yang meninggal yakni Sarinem (60), warga Dusun Temen, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul,” ungkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya