SOLOPOS.COM - Puluhan warga sedang melihat kontainer yang terguling di ruas jalan Semin-Karangmojo, tepatnya di Dusun Candi, Jatiayu, Karangmojo, Selasa (13/6/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Sebuah kontainer pengangkut batu alam mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan Semin-Karangmojo

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sebuah kontainer pengangkut batu alam mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan Semin-Karangmojo, tepatnya di Dusun Candi, Desa Jatiayu, Karangmojo, Selasa (13/6/2017) pukul 05.30 WIB. Akibat kejadian ini arus lalu lintas terpaksa dialihkan karena kontainer melintang di tengah jalan.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Tergelincirnya kontainer dengan nomor polisi L 8207 OZ yang terjadi pada pagi hari itu diduga karena sopir Kukur Catur Pribadi,38, asal Dandangan, Kediri, Jawa Timur belum hapal di sekitar lokasi kejadian. Diketahui, kontainer akan menuju Surabaya, setelah mengambil muatan batu di Kecamatan Semanu.

Namun belum sampai meninggalkan Gunungkidul, kontainer mengalami masalah karena tak kuat menanjak di tanjakan yang ada di depan Balai Desa Jatiayu sehingga tergelincir sejauh 25 meter. Akibatnya, kepala kontanier berada di atas selokan dan bodinya melintang ke tengah jalan.

Anggota Unit Lantas Polsek Karangmojo Aipda Eko Sukresna mengatakan, akibat kejadian ini lalu lintas di sekitar lokasi tersendat karena terhalang bodi kontainer. Sebagai dampaknya, arus lalulintas dipindahkan melalui jalan desa yang ada di kawasan tersebut.

“Posisinya melintang dan tidak bisa dilalui. Jadi harus dibuatkan jalur alternatif agar lalulintas tetap lancar,” kata Eko, Selasa.

Menurut dia, kasus kecelakaan tunggal ini langsung ditangani oleh Laka Lantas Polres Gunungkidul. Dari pemeriksaan awal juga diketahui bahwa kondisi kendaraan kurang memenuhi standar karena tidak rem tidak berfungsi dengan normal dan ban sudah tidak layak pakai.

Selain itu, surat-surat kendaraan seperti Kartu KIR terakhir dilakukan pada 2015 lalu. “Ini jadi catatan sendiri dalam penanganan kasus,” katanya.

Lebih jauh dikatakan Eko, evakuasi kontainer yang melintang tidak berlangsung dengan lancar. Pasalnya muatan berupa batu alam seberat 20 ton ini dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya