SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)
Kecelakaan kereta kembali terjadi di Gamping.
Harianjogja.com, SLEMAN – Kecelakaan kereta dialami seorang pria berusia 69 tahun, Suparjan. Dia tewas tertabrak kereta api di perlintasan rel Dusun Nyamplung RT05/RW06 Balecatur, Gamping, Sleman, Jumat (10/6/2016).
Peristiwa itu terjadi saat KA Turonggo 50 Jurusan Bandung – Surabaya melintas di dusun tersebut, saat bersamaan korban sedang tiduran di bantalan rel.
(Baca Juga : KECELAKAAN KERETA : Tiduran di Rel, Pria 69 Tahun Tewas Tertabrak )
Kapolsek Gamping Kompol Agus Zaenudin menjelaskan setelah mendapatkan laporan dari masinis melalui pesawat radio, pihaknya mendatangi TKP dan melakukan olah TKP bersama Tim Identifikasi dari Polres Sleman, sekaligus mengumpulkan bagian-bagian tubuh korban. Selanjutnya menyerahkan jenazah korban kepada keluarga dengan disaksikan oleh Muspika Gamping dan Kepala Pedukuhan Nyamplung. Akantetapi, pihak keluarga korban, dalam hal ini anak kandung, menghendaki jenazah dibawa ke RSUP Sardjito.
Agus menambahkan, menurut keterangan pihak kelurga, korban sebelumnya menderita stroke lebih dari tiga tahunan. Berkali-kali sempat mengeluh lantaran penyakitnya tak kunjung sembuh.
“Pihak keluarga telah menerima atas musibah itu dan sanggup akan membuat surat pernyataan yang intinya tidak akan menuntut kepada siapapun,” tegasnya.
Pada pekan lalu, peristiwa pelemparan terhadap kereta api juga terjadi di jalur ini. Tepatnya di Rewulu, Argomulyo, Sedayu, Bantul sekitar pukul 15.45 WIB di kilometer 530. Pelemparan itu diketahui dilakukan tiga anak SMP asal Moyudan, Sleman berinisial FDK, BBS dan FAP. Kepolisian memanggil orang tua mereka karena melakukan tindakan berbahaya.
“Kalau itu [pelemparan] bukan di Gamping tapi satu jalur berbatasan, masuknya Bantul,” ujar Agus.