SOLOPOS.COM - ilustrasi

Ia tewas setelah ditabrak oleh sepeda motor yang dikendarai pelajar di bawah umur.

 

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

 

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kecelakaan nahas merenggut nyawa seorang pejalan kaki yang diketahui bernama Suyatno, warga desa jatiayu, Karangmojo di jalan Wonosari-Karangmojo, Minggu siang (20/3/2016). Ia tewas setelah ditabrak oleh sepeda motor yang dikendarai pelajar di bawah umur.

Kecelakaan tersebut bermula saat Amin Saputro, 15 berboncengan dengan Rika Hayati, 15 menaiki Honda Vario AB 6497 VW hendak pergi menuju rumah salah seorang guru mereka di Karangmojo.

Menurut salah seorang saksi mata, Yusril Bastian, Amin mengendarai motor dengan kecepatan tinggi saat melintasi perempatan Selang. Saat itulah Suyatno hendak menyebrang ke sisi jalan, naas tabrakan tak dapat dihindari dan menyebabkan Suyatno terpental dan kepalanya mengalami benturan.

Saat kejadian Suyatno langsung terpental dan tak sadarkan dir. Sementara itu, akibat tabrakan tersebut motor milik Amin pun terpental beberapa meter dan menghantam sebuah sedan yang sedang berhenti di lampu merah.

Dalam kejadian tersebut Amin hanya mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya. Sementara rika bagian wajahnya sobek sehingga harus menerima penanganan jahit luka.

Warga yang melihat kejadian tersebut segera melarikan ketiga korban ke RSUD Wonosari. Sukadi, yang menjadi salah seorang saksi mata pun mengatakan bahwa Suyatno langsung tak sadar diri karena benturan di bagian kepala.

“Kalau yang dua saat kejadian masih sadar, hanya luka ringan saja. Tapi ketiganya kami langsung larikan ke rumah sakit,” kata dia.

Setelah mendapatkan mendapatkan perawatan di ruang IGD selama kurang lebih satu jam, tim medis tak berhasil menyelamatkan nyawa Suyatno. Suyatno dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis. Setelah itu jenazah Suyatno diserahkan pada keluarga untuk segera disemayamkan.

Sementara itu Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Andrey Valentino mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia mengatakan akan lebih gencar melakukan penyuluhan kepada orang tua agar tidak terlalu mudah mengizinkan anaknya terutama yang masih di bawah umur untuk berkendara di jalanan.

“Kami harapkan orang tua lebih siap untuk melakukan pengawasan kepada anak. Kalau belum cukup umur jangan dibiarkan naik motor sendiri,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya